Gunungkidul Atasi Kekeringan dengan Inovasi, Air Sungai Bawah Tanah Diangkat untuk Pengairan Pertanian

oleh -18 views
Jajaran Pemkab Gunungkidul tinjau Sungai Ngreneng yang akan dialirkan untuk pertanian
Jajaran Pemkab Gunungkidul tinjau Sungai Ngreneng yang akan dialirkan untuk pertanian. (Dok. Pemkab Gunungkidul)

Panennews.com – Selama musim kemarau, tak sedikit wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi langganan kekeringan dan menurunkan produktivitas sektor pertanian. Padahal di Gunungkidul banyak sungai yang bisa dioptimalkan untuk mendukung kebutuhan air selama musim kemarau.

Hal itu terungkap dalam kunjungan jajaran Pemkab Gunungkidul ke Dusun Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Semanu, Selasa (23/7/2024), untuk meninjauan Sungai Ngreneng yang rencananya akan dimanfaatkan airnya untuk kebutuhan masyarakat setempat.

Lurah Ngeposari, Ciptadi, mengungkapkan, seluruh warga di wilayah tersebut memanfaatkan Sungai Ngreneng untuk berbagai keperluan. Namun saat ini sungai tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena air dari sungai tersebut lebih banyak yang mengalir ke dalam tanah. “Airnya masuk langsung ke perut bumi,” katanya.

Beberapa waktu lalu, desa tersebut mendapat bantuan fasilitas dan teknologi pemanfaatan air sungai dari Universitas Pertahanan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga sempat berkunjung ke Gunungkidul untuk menyerahkan bantuan tersebut beberapa waktu lalu. “Dengan bantuan dari Kementerian Pertahanan, air akan diangkat untuk pertanian,” ungkap Ciptadi.

Baca Juga :   Triwulan Pertama, Tren Ekspor Dedak Gandum Cilegon Meningkat

Dengan bantuan itu, pemanfaatan air sungai bawah tanah akan lebih optimal, terutama untuk lahan pertanian. “Pertanian tanpa air adalah hal yang tidak mungkin. Oleh karena itu, kami memanfaatkan sumber ini untuk ketahanan pangan, khususnya di Kalurahan Ngeposari,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa luas pertanian yang akan mendapat manfaat dari air Sungai Ngreneng sekitar 700 – 800 hektar. Saat ini sarana prasarana sudah dibangun oleh Kementerian Pertahanan. Debit airnya mencapai 370 liter per detik.

“Namun yang diangkat baru sekitar 10 persennya, sisanya masih masuk ke perut bumi. Fokusnya adalah untuk kebutuhan air pertanian karena air bersih sudah tercover oleh PDAM,” ungkapnya.

Baca Juga :   Jarang Yang Tahu, Jagung Ketan Hitam Juga Mampu Tambah Imunitas

Dengan adanya inovasi ini, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap pertanian di Gunungkidul dapat lebih produktif dan mampu menghadapi tantangan musim kemarau yang seringkali menghambat produktivitas.

“Kami melihat Sungai Ngreneng yang nantinya akan dimanfaatkan airnya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama di bidang pertanian,” katanya.

Ia juga mengatakan, pemanfaatan air Sungai Ngreneng yang mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan ini selain untuk pertanian bakal dijadikan sumber air minum.

“Pertanian yang mengalami kekeringan selama musim kemarau tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Maka dari itu, kami akan memanfaatkan daerah yang sudah terpenuhi airnya untuk pengairan pertanian,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.