Panennews.com – Pemerintah melalui Perum Bulog merealisasikan beras impor hingga mencapai 3,6 juta ton sepanjang tahun 2024. Namun hingga saat ini, sudah masuk 2 juta ton beras impor dari kuota tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. Dirinya membenarkan bahwa stok beras impor tersebut sudah mencapai 2 juta ton yang masuk ke Indonesia melalui sejumlah pelabuhan.
“Sampai saat ini beras impor sudah masuk 2 juta ton ke sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satunya pelabuhan Tanjung Priok jadi saksi masuknya beras impor tersebut, dari awal tahun hingga bulan juni ini. Pelabuhan tersebut mendatangkan sebanyak 490.000 ton beras impor” ujar, Dirut Bulog, di Jakarta, Rabu (12/06/2024).
Selain itu, Bayu juga mengatakan pembongkaran beras impor ini pun berjalan dengan lancar. Meskipun pada bulan januari hingga maret 2024 kemarin, proses pembongkaran sempat tersendat karena curah hujan yang cukup tinggi pada sejumlah wilayah Indonesia.
“Proses pembongkaran beras impor ini sangat lancar, meski pada januari sampai maret kemarin sering mengalami kendala yang panjang. Hal itu karena curah hujan yang tinggi pada sejumlah wilayah Indonesia, sehingga pembongkaran beras sempat tersendat” lanjut Bayu.
Sementara itu, realisasi beras impor ini dimaksudkan untuk memenuhi cadangan beras menjelang hari raya idul adha yang sebentar lagi akan tiba. Bayu mengatakan bahwa, agar stok beras aman dan harganya pun stabil. Maka importasi beras ini harus dilakukan. Terlebih, menjelang hari besar keagamaan.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan bahwa realisasi beras impor di Indonesia ini bukan semata-mata untuk mendiskreditkan petani lokal. Namun ini pihaknya lakukan untuk menjaga stok dan harga beras di masyarakat.
“Realisasi beras impor ini untuk memenuhi stok beras menjelang idul adha yang sebentar lagi tiba. Agar tetap stabil harga dan stoknya, beras impor ini kita lakukan tanpa menjelekan petai lokal kita” tutupnya.