Panennews.com – Menindaklanjuti temuan ketidaksesuaian atau Notification of Non Compliance (NNC) atas ekspor buah salak ke Tiongkok.
Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengajak komitmen seluruh pemangku kepentingan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk melakukan upaya perbaikan.
Imbas dari NNC yang disampaikan Pemerintah Tiongkok melalui General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC), ekspor salak Indonesia ke Tiongkok dihentikan sementara.
“Tiongkok melalui GACC telah menyampaikan NNC pada Maret lalu karena adanya temuan lalat buah pada ekspor salak kita. Kita bertemu di sini untuk membahas titik kritis yang menyebabkan ketidaksesuaian sekaligus upaya perbaikannya sehingga secepatnya kita akan sampaikan ke GACC,” kata Deputi Bidang Karantina Tumbuhan Barantin, Bambang, dalam Diskusi Kelompok Terpumpun atau ‘Forum Group Discussion’ (FGD) di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (31/05/2024).
Bambang lebih lanjut menjelaskan arahan Kepala Barantin Sahat M. Panggabean bahwa karantina berperan sebagai fasilitator perdagangan ekspor dan impor.
Namun, pihaknya tentu tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa kerja sama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk memenuhi persyaratan teknis.
Lebih jauh, Ia berharap seluruh pemangku kepentingan dapat konsisten menerapkan Good Agricultural Practices (GAP), mulai dari perawatan tanaman, sanitasi, pengendalian hama penyakit, pemilihan komoditas yang berkualitas, hingga pengemasannya.
Barantin melalui Karantina Yogyakarta dan Jawa Tengah telah melakukan pendampingan kepada petani dan pelaku usaha untuk merespon NNC.
“Kami bersama Karantina Jateng sejak awal Mei sudah melakukan bimbingan teknis kepada petani. Harapannya langkah perbaikan bisa segera selesai dan ekspor salak dapat kembali dibuka,” ucap Ina Soelistyani Kepala Karantina Yogyakarta.
Menanggapi adanya NNC ini, Agus Suryanto selaku Direktur CV Gapoktan Ngudi Luhur akan terus memperbaiki proses ekspor salak. Mulai dari kebun yang teregistrasi, pemasok, rumah pemilahan, pencatatan, hingga rumah kemas.