Menteri LHK : Musim El Nino, Kasus Karhutla Di Indonesia Terkendali Dengan Baik

oleh -8 views
karhutla-menteri-lhk
Foto : Dok. KLHK

Panennews.com – Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia dari tahun ke tahun semakin baik.

Pada tahun 2023, meskipun kondisi El-Nino lebih kuat dari 2019, namun kejadian Karhutla berhasil dikendalikan dengan baik.

Keberhasilan ini ditopang oleh beberapa pilar meliputi sistem dan monitoring, pengendalian operasional lapangan dan pengawasannya termasuk pertimbangan sosiologis dan keterlibatan erat masyarakat serta tata kelola landscape.

“Pengendalian kebakaran hutan dan lahan di masa El Nino tahun 2023 dapat dijadikan lesson learned kita bersama dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,” ungkap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, saat membuka Workshop Pembelajaran Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di masa El Nino Tahun 2023 di Jakarta, Senin (03/06/2024).

Siti mengungkapkan bahwa setelah kejadian karhutla 2015, dimensi-dimensi pengendalian karhutla mulai muncul.

Lahir lembaga baru pengelolaan gambut yaitu Badan Restorasi Gambut (BRG), penanganan bencana mulai terdefinisi, telah ada ruang lingkup kesepakatan penanganan lapangan.

Baca Juga :   KLHK Ungkapkan Pengelolaan Hutan Lestari Masih Cukup Baik

Lebih jauh, tersedianya alat ukur lapangan, teknik sekat kanal, kesiapan embung, sumur bor untuk menaikkan watertable, pengendalian teknik preparasi lahan oleh swasta, dan integrasi kerja kebijakan operasional dan lapangan.

Hasilnya, sebagai perbandingan, tahun 2023 yang lalu Indonesia bisa menurunkan luas karhutla sebesar kurang lebih 488.064,65 Ha atau sebesar 29,59% dibandingkan dengan tahun 2019.

Begitu juga perbandingan akumulasi hotspot tahun 2023 dan 2019, terdapat penurunan hotspot 15.961 Titik (59,92%).

Selain itu, emisi dari karhutla tahun 2023 sebesar 182.714.440 terdapat penurunan emisi sebesar 421.091.134 ton CO2e (69,74%). Padahal menurut BMKG, Tahun 2023 intensitas El Nino lebih kuat bila dibandingkan dengan El-Nino pada Tahun 2019.

Dikatakan Menteri LHK, integrasi sistem, kelembagaan, penguasaan hubungan kausalitas antar persoalan dan antar kebijakan serta leadership yang kuat dari Presiden Jokowi dan konsistensi yang kuat yang mengantarkan kita kepada keberhasilan menangani karhutla yaitu dengan pilar.

Baca Juga :   Komisi IV : Data BPS, Jumlah Petani Di Sulsel Tiap Tahunnya Berkurang

Serta juga adanya sistem dan monitoring, pengendalian operasional lapangan/kawasan dan pengawasannya termasuk pertimbangan sosiologis dan keterlibatan erat masyarakat serta tata kelola landscape.

Dalam manajemen pengendalian Karhutla, saat ini Indonesia telah memiliki upaya pengendalian Karhutla secara permanen melalui tiga pilar yaitu Analisis Iklim dan Langkah (Monitoring cuaca, analisis wilayah dan modifikasi cuaca).

Selain itu, juga ada Pengendalian Operasional (Satgas Terpadu, deteksi dini, Poskotis Lapangan, Kesiapan Pemadaman Darat dan Udara, Penegakan Hukum dan Masyarakat Peduli Api).

Lebih lanjut, juga Pengelolaan Landscape (Praktisi konsesi/dunia usaha, pertanian tradisional tanpa bakar lahan, dan pengendalian pengelolaan gambut.

“Tiga pilar ini menjadi kokoh dengan peristiwa karhutla di akhir 2019, dengan karhutla yang cukup berat El nino pada saat itu. Dan dibuktikan dengan pengendalian El nino di 2023 yang bisa dikendalikan dengan baik. Itu adalah karya semua pihak, aparat, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi, dll”, tambah Siti Nurbaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.