Panennews.com – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Muhammad Taufieq Hidayat, mengaku bahwa dana untuk irigasi perpompaan senilai Rp112.800.000 yang akan diberikan kepada kelompok tani sudah di transfer.
Irigasi perpompaan ini merupakan bantuan yang diberikan oleh Kementan kepada seluruh provinsi yang ada di Indonesia, selain irigasi perpompaan, Kementan juga memberikan bantuan pompanisasi dengan tujuan daerah bisa mengalami peningkatan Indeks Pertanaman (IP) sehingga bisa menghadapi krisis pangan.
“Irigasi perpompaan dan pompanisasi ini untuk mengejar target tanam yang terdiri dari perluasan areal tanam dan luas tempat tanam kita, menghadapi krisis pangan,” katanya pada Selasa, (4/6/2024).
Terkait dengan dana irigasi perpompaan, NTB mendapat jatah sebanyak 251 unit yang mana sebanyak 251 kelompok tani NTB mendapat dana senilai Rp112.800.000 untuk membeli mesin perpipaan, rumah pompa, dan untuk pembuatan kantong air. Adapun spesifikasi untuk mesinnya menggunakan Pipa 6 inch.
Diharapkan Taufiq dengan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan ini, NTB bisa mengalami peningkatan IP, yang mulanya IP 100, meningkat menjadi IP 200 sampai IP 400 setiap tahunnya. Ia nelanjutkan bahwa, sebagai lumbung pangan nasional, NTB tidak pernah mengalami darurat pangan, namun, sebagai lumbung pangan, NTB juga turut menopang pangan nasional.
Menurutnya, adapun di musim kemarau ini, BPBD menyarankan agar petani Padi agar tidak berlebihan menggunakan air. Namun, menurut Taufieq bantuan perpompaan dan irigasi perpompaan ini harus di optimalkan sebaik-baiknya sehingga bisa menongkatkan Indeks Pertanaman.
“Kita dikasih areal bantuan untuk menanam padi, bahkan dari indeks pertanamannya 100, naik jadi 200, bahkan kalau bisa 300, bahkan dengan adanya benih bisa meningkat jadi 400. Kita jangan menahan diri,” lanjutnya.
Dikatakan, Taufieq bahwa untuk memaksimalkan irigasi perpompaan, harus ada sumber air permanen yang ada sepanjang tahun.