Panennews.com – Musim tanam tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sudah tiba dan mereka berharap harga saat masa panen pada 2024 lebih baik dari panen pada 2023.
Petani Temanggung, Sutopo mengatakan saat ini petani di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau serentak melakukan tradisi wiwit tembakau sebagai petanda mengawali musim tanam tahun ini.
“Petani Temanggung sekarang ini sudah mulai menanam tembakau. Dengan didukung cuaca yang bagus ini kami berharap tanaman tembakau tumbuh subur, dan nanti dimasa panen menjadi tembakau kering yang berkualitas, sehingga laku dijual dengan harga tinggi,” katanya, Selasa (07/05/2024).
Selain itu, Ia juga mengharapkan pabrikan lebih awal dalam melakukan pembelian tembakau milik petani. Diperkirakan pada akhir bulan Juli untuk wilayah lereng Gunung Prau dan awal bulan Agustus untuk wilayah lereng Gunung Sindoro dan Sumbing sudah mulai panen.
“Jadi jangan sampai, kira-kira daun tembakau sudah petik lima lembar baru pabrikan buka, jadi kita kembali ke jaman dulu saja, awal petik industri atau pabrikan sudah mulai membeli tembakau dari petani,” imbuhnya.
Disisi lain, petani tembakau mengharapkan harga tembakau lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, yakni kisaran harga Rp100.000,- per kilogram untuk kualitas D. Sedangkan kualitas E dan F diharga Rp200.000,- lebih per kilogramnya.
“Petani masih berharap betul pabrikan membeli dengan harga tinggi, minimal dikisaran harga Rp100.000,- per kilogram. Kalau tahun lalu harga rata-rata Rp50 – Rp60 ribu per kilogram, mudah-mudahan tahun ini bisa naik menjadi Rp100.000 per kg,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Sumarno mengatakan luas tanaman tembakau tahun 2024 di kawasan Gunung Prau, Sindoro, dan Gunung Sumbing 14 hingga 15 hektare.
“Jadi luas tanam tembakau itu mencapai 14 – 15 hektare, dan petani di lereng Gunung Prau saat ini sudah menanam di bulan April kemarin, sedangkan petani di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing baru mulai tanam, namun sebagian sudah menanam,” katanya.
Lebih jauh, Pj. Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo akan segera berkoordinasi dengan pihak pabrikan guna memastikan harga dan kapan gudang akan memulai pembelian tembakau dari petani.
Namun demikian, pihaknya berharap pabrikan agar memprioritaskan tembakau milik petani Temanggung.
“Tentu terpenting seluruh hasil panen masyarakat Temanggung dapat diakomodasi pihak gudang, dan tentunya dengan harga yang setimbal dengan kualitas tembakau kering agar masyarakat dapat menikmati keuntungan dari hasil panen,” katanya.