500 Juta Petani Kecil Penyumbang 80 Persen Pangan Dunia Akan Alami Kekeringan Ditahun 2050

oleh -13 views
presiden-jokowi-bali
Presiden Joko Widodo saat membuka World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Mangupura Hall, Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali (Istemewa)

Panennews.com – Diperkirakan akan ada sebanyak 500 juta petani kecil penyumbang pangan dunia akan mengalami kekeringan (krisis air) ditahun 2050.

Hal ini akan mengancam ketersediaan pangan dan pasokan pangan dunia. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Mangupura Hall, Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin (20/05/2024).

“Di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan. Tanpa air kita tidak ada makanan, tidak ada perdamaian dan tidak ada kehidupan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia.

Baca Juga :   Presiden Kenalkan Hutan Bakau Indonesia Ke Sejumlah Delegasi KTT-10 Di Bali

Menurut Jokowi, air adalah kebutuhan utama bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Tanpa air, dunia tidak akan memiliki makanan, juga tidak akan ada perdamaian serta tidak ada kehidupan.

Apalagi, kata Jokowi, dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya satu persen di antaranya saja yang bisa diakses sebagai air minum.

Menurut Jokowi, pengelolaan air harus menjadi perhatian bersama, karena setiap tetesnya sangat berharga. Air juga merupakan sumber utama bagi keberlanjutan dan keberlangsungan masa depan penduduk dunia.

“Air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga,” katanya.

Sebagai contoh, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki sistem kearifan air mulai dari sepanjang garis pantai, sungai besar sampai tepian danau. Di Bali, Indonesia punya pengairan subak yang dipraktekan sejak abad ke 11 dan diakui sebagai warisan budaya dunia.

Baca Juga :   Tahukah Anda, Begini Dampak Negatif Jika Kambing Ternak Kurang Minum

“Indonesia telah merestorasi sungai Citarum, Cirata di Cianjur dan kita berharap dunia memperkuat kolaborasi ini dalam mengatasi tantangan global terkait air,” katanya.

Terkait hal ini, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa pasokan air adalah kebutuhan utama bagi peningkatan produktivitas.

Sebagai langkah nyata, kata Mentan, pihaknya telah mendistribusikan ribuan pompa untuk pompanisasi, sebagai sarana dalam memenuhi air bagi lahan tadah hujan yang mengalami kekeringan akibat el nino panjang beberapa tahun ini.

“Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.