Panennews.com – Beberapa nelayan di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara mengeluh sepi pembeli lantaran harga ikan yang merangkak naik setelah lebaran tahun 2024 ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Hartono, salah satu nelayan yang berada di Kendari. Dia mengungkapkan bahwa harga ikan merangkak naik dengan harga naiknya yang cukup fantastis.
Pasalnya, pada harga naik tersebut membuat pelelangan ikannya sepi pembeli. Dampak buruknya, ini jadi penurunan terhadap ekonomi nelayan khususnya bagi Andi dan umumnya bagi nelayan lain.
“Setelah lebaran tahun 2024 ini, harga ikan naik. Namun, ada juga yang turun tapi sih kebanyakan naik. Ini menyebabkan sepi pembeli dan tentunya berdampak bagi nelayan lain” ujar Andi, di Kendari, Senin (15/04/2024).
Selain itu, Andi pun juga menjabarkan komoditas yang naik pada saat sesudah lebaran ini antara lain meliputi ikan cakalang, tongkol, hingga tuna. Sedangkan ikan bandeng, mujair, hingga nila harganya cukup normal.
“Sejumlah jenis ikan sih ada yang naik. Meliputi cakalang, tongkol, dan juga tuna. Namun, bandeng dan mujair serta nila harganya lumayan normal” lanjut Andi.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan dan mencontohkan harga ikan cakalang yang tadinya Rp60 ribu per-kilogramnya setelah lebaran kini mencapai Rp90 ribu per-kilogramnya. Tentunya ini naik drastis.
“Sebagai contoh, ikan cakalang yang tadinya 60 ribu per-kilo, setelah lebaran bisa mencapai 90 ribu per-kilogramnya. Hal ini bisa kita bilang naik secara tinggi dan sangat drastis” tutup Andi.