Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan turut berkontribusi aktif lakukan percepatan mengoptimalkan lahan perkebunan.
Adapun itu dengan tumpang sisip padi gogo melalui Program Tumpangsari Tanaman Sela/Pangan (Kesatria) di berbagai provinsi, serta mendukung pelaksanaan optimasi lahan rawa dan pompanisasi lahan tadah hujan dalam menghadapi ancaman dampak el nino, sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Demi mewujudkan percepatan program optimasi lahan rawa, pompanisasi lahan tadah hujan, telah dilakukan Rapat Koordinasi di Palangkaraya.
Hadir pada Rakor tersebut, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, kedaulatan pangan merupakan wujud kemampuan bangsa untuk mencukupi kebutuhan pangan dan produksi dalam negeri, mengatur kebijakan pangan secara mandiri, serta melindungi dan menyejahterakan petani.
“Kedaulatan pangan perlu dimulai dari swasembada pangan, yang secara bertahap, diikuti peningkatan nilai tambah usaha pertanian, untuk mencapai swasembada bisa dilakukan dengan peningkatan Indeks Pertanaman dan produktivitas sawah-sawah eksisting, salah satunya melalui Kegiatan Upaya khusus Optimasi Lahan dan juga Pompanisasi,” tegas Andi Nur, Senin (25/03/2024).
Diketahui, sesuai Kepmentan No 194 Tahun 2024, Program Tumpang Sisip/Tusip antara sawit dengan padi gogo di Provinsi Kalimantan Tengah potensi luas areal tanam padi gogo seluas 16.562 ha, yang tersebar di 9 (Sembilan) kabupaten/kota.
Kesembilan kabupaten/kota tersebut yaitu Kotawaringin Barat seluas 2.155 ha, Kotawaringin Timur 3.489 ha, Kapuas 521 ha, Barito Utara 2.149 ha, Sukamara 2.456 ha, Lamandau 2.138 ha, Seruyan 721 ha, Pulang Pisau 2.509 ha, kemudian Kota Palangka Raya seluas 424 ha.
Selain itu, untuk potensi luas sawah tadah hujan yang dapat dipompanisasi di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 22.060 ha.
Sedangkan, upaya khusus optimasi lahan rawa 2024 seluas 81.088 ha, yang tersebar di beberapa Kabupaten, salah satunya Barito Selatan seluas 500 ha, Barito Utara 200 ha, Barito Timur 1.500 ha, Kapuas 51.000 ha, Pulang Pisau 21.453 ha, Kotawaringin Barat 145 ha, Kotawaringin Timur 4.217 ha, Seruyan 2.073 ha.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan kali ini, menjadi perhatian bahwa target optimalisasi lahan per kabupatennya, kemudian optimalisasi pompa juga harus mengalir airnya pada lahan tadah hujan kita, dan perluasan areal tanam baru padi gogo, selain itu juga nantinya akan dilakukan penyerahan Survei Investigasi Desain (SID) dari Universitas Gadjah Mada, yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak konstruksi serta kontrak SID,” ungkap Andi Nur.