Panennews.com– Pengembangan rumput laut di NTB tetap menjadi prioritas. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bahkan memberikan perhatian khusus agar pengembangan rumput laut dari hulu ke hilir dilakukan.
Di hulu, peningkatan kualitas benih untuk budidaya rumput laut terus dilakukan melalui pengembangan kultur jaringan. Demikian juga tata ruang lautnya. Setiap tahun, petani rumput laut di NTB dapat memproduksi hingga 800an ribu ton.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim menerangkan, jika selama ini kegiatan hilirisasi rumput laut terbilang masih kecil dilakukan di dalam daerah. Sisanya, petani menjualnya kepada pengusaha untuk dikirim ke luar daerah.
Melihat potensi sumber daya alam rumput laut yang cukup besar di perairan NTB ini, investor tertarik mengelola potensi ini. Begitu juga pemerintah melalui KKP turut berperan serta menguatkan Lombok, NTB sebagai salah sentra penghasil dan pengolah rumput laut.
Dikatakan Muslim, Investor India, PT. Sea6 Energy Pvt Ltd akan membangun pabrik pengolahan rumput laut di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur dengan dukungan Bank Dunia.
Didukung juga oleh Kemenko Marves, investor ini sudah memiliki seluas 1 hektar untuk membangun kawasan industri rumput laut. Izin-izin ruang lautnya juga sudah terpenuhi.
Adapun nilai investasinya sebesar Rp300 miliar. Dalam jangka panjang, kehadiran industri ini juga akan dibantu oleh NGO-NGO yang akan melakukan pendampingan kepada petani pembudidaya rumput laut di NTB.