Smart Precision Farming, Jadi Inovasi Teknologi Tanam Kedelai

oleh -25 views
kedelai biosoy
Tanaman Kedelai Biosoy - Foto : Kementan

Panennews.com – Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadiri penanaman kedelai .

Adapun penanaman tersebut dengan menggunakan teknologi Smart Precision Farming di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur pada Kamis (25/01/2024).

Teknologi Smart Precision Farming merupakan konsep manajemen bercocok tanam yang mengandalkan bantuan teknologi canggih seperti menggabungkan antara platform berbasis IoT (Internet of Things).

Dengan alat dan mesin pertanian seperti sprayer drone, Collective Intelligence Agriculture atau pengembangan sistem manajemen pertanian dengan menggunakan big data analytic, maupun penyimpanan cloud.

Smart Precision Farming menjadi teknologi pendukung yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk dengan memanfaatkan teknologi sensor dan pemantauan secara real-time sehingga dapat meminimalisir limbah, menghemat biaya produksi, dan berkontribusi nyata pada pertanian berkelanjutan,” ujar Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto dalam sambutannya.

Baca Juga :   Terapkan Inovasi Pertanian, Unisda Lamongan Panen Melon Varietas Golden

Sebagai informasi, kebutuhan kedelai nasional kita hampir 2,3 juta ton, dari jumlah itu yang digunakan untuk pangan adalah 2.165.000 ton, yang untuk pakan sekitar 160.000 ton. Jadi rata-rata kita butuh kedelai 200.000 ton per bulan.

Kebutuhan kedelai tersebut kita gunakan untuk menopang kecukupan protein nabati kita, sesuai dengan PPH Indonesia, untuk protein sendiri ketercapaiannya sudah melebihi standar yang ada, dan ini utamanya ditopang oleh protein nabati yaitu dari tempe dan tahu yang bahan bakunya dari kedelai.

“Untuk kedelai sendiri, produksi kita dalam negeri untuk kedelai sekitar 200 ribu sampai 300 ribu ton selama satu tahun, artinya kedelai kita hanya mampu menopang kurang lebih 10% dari kebutuhan nasional,” ujar Andriko.

Diharapkan dengan adanya inovasi teknologi di bidang pertanian yang ada dapat diterapkan sebagai upaya untuk mendorong peningkatan provitas kedelai dalam negeri.

Baca Juga :   Turunkan Stunting, Pemerintah Manfaatkan Teknologi Digital

Penanaman kedelai di Bangkalan ini merupakan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan dengan PT Hudson Global Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, penanaman ini juga menjadi salah satu percontohan, jika hasilnya bagus NFA mendorong untuk bisa direplikasi di wilayah-wilayah lain.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada kesempatan yang sama juga mengapresiasi pemanfaatan teknologi di bidang pertanian sebagaimana yang telah dilakukan pada uji tanam di Bangkalan ini.

“Hari ini kita menyaksikan penerapan teknologi pada penanaman kedelai, hal ini menurut saya keren, karna dengan adanya teknologi ini kita harap bisa mendongkrak produktifitas dan efisiensi yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan ketahanan pangan kita,” ujar Khofifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.