Penuhi Beras CPP, Bapanas : Optimalkan Serap Hasil Petani Dalam Negeri

oleh -22 views
Petani Dok. Kementan
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Pemenuhan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari produksi dalam negeri terus didorong melalui optimalisasi serapan hasil produk petani pada musim panen mendatang.

Hal ini ditegaskan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam diskusi ketahanan pangan pada Sabtu (06/01/2024) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

“Sebetulnya yang paling penting adalah adanya kepastian offtake hasil produksi petani peternak kita. Sehingga sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, silakan berproduksi nanti BUMN pangan ditugaskan untuk menyerap dengan fungsinya sebagai stan by buyer.” ujar Arief.

Selain itu, Arief juga meminta Perum Bulog dan BUMN pangan untuk bersiap menyerap hasil produksi petani dengan harga yang baik.

“Nanti jika sudah waktunya Perum Bulog bersinergi dengan gapoktan dan koperasi untuk menyerap hasil produksi petani.” kata Arief.

Untuk penyerapan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan plafon pinjaman yang dapat diberikan subsidi bunga berupa pinjaman mencapai Rp 28,7 triliun kepada BUMN Pangan, yaitu Perum Bulog dan ID FOOD.

Baca Juga :   Dari 56.000 Hektare Sawah di Pati Hanya 8.500 yang Panen

Sementara itu, Pj Bupati Tulang Bawang Barat M Firsada mengungkapkan dengan adanya komitmen pemerintah dalam menyerap tersebut, gairah petani tetap berproduksi ke depan semakin baik.

Lebih jauh, Susanto, salah seorang petani di Tulang Bawang Barat berharap agar fasilitas pasca panen dapat terbangun di wilayahnya sehingga hasil panen yang dihasilkannya terserap secara baik.

Selaras dengan dorongan penyerapan produksi dalam negeri tersebut, Arief juga menekankan bahwa tugas dan fungsi NFA sebagai institusi pemerintah di sektor pangan harus memastikan stabilitas pangan tetap terjaga dengan adanya stok yang memadai.

“Tentunya Badan Pangan Nasional ditugaskan oleh Bapak Presiden, bahwa apapun kondisinya kita semua harus punya stok pangan strategis yang kuat, khususnya yang diamanatkan dalam Perpres 125 tahum 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah yaitu beras jagung kedelai daging ruminansia ayam telur gula konsumsi, sehingga perumusan kalkulasi berapa produksi akhir tahun kemudian proyeksi produksi dan konsumsi itu benar-benar dihitung bersama KL terkait.” bebernya.

Baca Juga :   Produktivitasnya Capai 8,4 Ton, Plt Mentan Dampingi Presiden Panen Padi Di Subang

Untuk komoditas beras, selain berharap pada optimalisasi penyerapan beras di semester 1 tahun 2024, pemerintah juga masih akan melanjutkan kebijakan importasi untuk menjaga keseimbangan stok CBP.

Berdasarkan KSA BPS, produksi beras bulanan pada Januari 2024 sebesar 0.9 juta ton dan Februari 2024 sebesar 1.3 juta ton berada di bawah rata-rata konsumsi beras bulanan sebesar 2.5 juta ton.

“Kita tidak bisa menunggu stok habis sehingga perlu antisipasi agar stabilitas tetap terjaga. Jadi kita perlu siapkan beberapa bulan ke depan. Apalagi dampak El Nino terhadap penurunan produksi itu baru terasa dua tiga bulan berikutnya. Nah, pada saat yang sama kita juga terus menggulirkan bantuan pangan beras sebagai bantalan sosial bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk mengendalikan inflasi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.