Panennews.com – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyambangi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dalam upaya mendorong peningkatan kapasitas produksi dan kualitas semen beku ternak.
Salah satu upaya Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk terus aktif berkontribusi dalam pengembangan teknologi kawin suntik atau lebih dikenal Inseminasi Buatan (IB).
Adapun itu pada ternak diimplementasikan melalui kerjasama program pelatihan dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular (KSST).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah mengatakan bahwa sebagian besar negara berkembang membutuhkan program IB yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas sapi lokal.
“Kesamaan lingkungan antara Indonesia dan negara berkembang lainnya maka ilmu pengetahuan dan teknologi akan lebih mudah diadopsi.” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (06/01/2024)
Ia menyampaikan bahwa BBIB Singosari menjadi Pusat Keunggulan atau Center of Excellence yang telah memberikan pelatihan kepada negara-negara berkembang lainnya. BBIB Singosari telah ditunjuk sebagai tempat pelatihan IB di tingkat internasional sejak tahun 2007.
“Hingga saat ini terdapat 25 negara yang telah mengikuti training dengan 33 agenda pelatihan dengan jumlah 346 peserta. Sedangkan untuk pengiriman tenaga ahli sebanyak 46 expert di 10 negara” terangnya.
Ia menjelaskan, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan beberapa negara Eropa, semen beku telah dikomersialisasikan dan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, bahkan telah menjadi produk industri.
Indonesia saat ini telah mengekspor semen beku ke beberapa negara seperti Malaysia, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, Afganistan, Madagaskar dan Kyrgyzstan.
“Pemerintah Indonesia terus aktif memberikan pelatihan yang akan dapat membantu meningkatan pengetahuan dan pemahaman bagi peserta, terutama terkait penerapan teknologi IB.’” terangnya.