MoU Indonesia Dengan FAO, Bapanas : Wujudkan Anak Muda Jadi Petani

oleh -18 views
download (23)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Salah satu masalah ketahanan pangan Indonesia saat ini yaitu regenerasi petani. Hal ini merupakan yang terpenting di sektor pertanian.

Padahal, petani merupakan tulang punggung ketahanan pangan nasional, karena merupakan aspek yang fundamental dalam ekosistem pangan nasional.

Concern tersebut diutarakan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi yang hadir terpisah dalam acara penandatanganan dokumen proyek Technical Cooperation Programme (TCP) antara Pemerintah Indonesia dengan The Food and Agriculture Organization (FAO) di Jakarta, pada Selasa (16/01/2024).

“Mewujudkan ketahanan pangan menjadi prioritas pemerintah guna memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan bagi lebih dari 270 juta penduduk. Salah satu masalah ketahanan pangan yang saat ini dihadapi Indonesia adalah regenerasi petani, yang merupakan tulang punggung ketahanan pangan nasional,” ujar Arief.

Menurut Sensus Pertanian Tahun 2023, sebanyak 42,39 persen petani masih didominasi oleh generasi X, yang berusia 43 hingga 58 tahun.

“Oleh karena itu, perlu upaya untuk memastikan regenerasi petani agar ketahanan pangan Indonesia tetap terjaga. MoU (Memorandum of Understanding) hari ini merupakan wujud komitmen untuk memperkuat kerja sama dalam mendukung ketahanan pangan serta mendukung regenerasi petani di Indonesia,” sambungnya.

Baca Juga :   Kementan Gandeng TNI, Genjot Lampung Jadi Sentra Produksi Beras Nasional

TCP ini akan diimplementasikan dalam bentuk pemberian dukungan teknis dan peningkatan kapasitas kepada generasi muda melalui Pramuka dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Generasi muda ditempa untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan pertanian dan ketahanan pangan.

“Badan Pangan Nasional siap mendukung penuh pengembangan pemuda melalui program bersama FAO ini. Harapannya kerja sama ini dapat mempercepat sistem transformasi pangan di Indonesia serta membangun kembali minat generasi muda untuk berpartisipasi di sektor pertanian. Ini agar sektor pertanian dapat semakin berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” harap Arief.

Lebih lanjut, hasil Sensus Pertanian 2023 juga menunjukan jumlah petani pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan yang berumur 19 sampai 39 tahun atau kategori milenial, terdapat 6.183.009 orang atau 21,93 persen dari total petani di Indonesia yang mencapai 28.192.693 orang. Dari total petani milenial Indonesia tersebut, masih ada 57,8 persen atau 3.579.400 orang yang belum menggunakan teknologi.

Baca Juga :   Panen Raya Tebu Di Cirebon, Genjot Swasembada Gula Nasional

Dengan adanya TCP yang dicanangkan pada hari ini, penguatan peran generasi muda dalam mendukung sektor pertanian di Indonesia melalui digitalisasi dan kewirausahaan akan diusung secara bersama-sama. NFA akan mempersiapkan dan mendukung di pascapanen dengan mendukung penyerapan hasil panen dari program ini

“Sekali lagi, NFA mengapresiasi dan menyambut baik adanya TCP ini. Kami siap mendukung pelaksanaannya, terutama pada pascapanen dengan memastikan penyerapan oleh market terhadap hasil panen nantinya,” ucap Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy yang hadir langsung pada kegiatan penandatanganan TCP hari ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memaparkan menuturkan regenerasi petani telah menjadi permasalahan global dan dialami negara lain. Untuk itu pelibatan generasi muda untuk mau berkecimpung di sektor pertanian harus diintensifkan. Salah satunya dengan implementasi TCP bersama FAO ini.

“Jadi regenerasi petani ini menjadi permasalahan dunia. Ada kegelisahan di berbagai negara menghadapinya. Ada sebuah kondisi yang paradoks, satu sisi pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat, pada sisi yang lain kondisi pertanian, hasilnya menurun,” ungkap Moeldoko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.