Pabrik Minyak Mini, Upaya Kembangkan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit

oleh -18 views
Ilustrasi Kelapa Sawit
Foto Ilustrasi : Pixabay

Panennews.com – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Jumat (08/12/2023), menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP Apkasindo) di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat.

Pada pertemuan ini, Apkasindo melaporkan berbagai kendala dalam upaya hilirisasi industri sawit, termasuk belum terealisasinya pembangunan pabrik mini minyak kelapa sawit.

“Ada satu cita-cita yang diinginkan oleh Presiden dan Wapres, bagaimana agar para petani sawit itu bisa punya pabrik sawit sendiri dan itu sifatnya afirmatif,” tutur Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangannya seusai mendampingi Wapres pada pertemuan tersebut.

Namun demikian, sambungnya, hingga saat ini hal tersebut belum terwujud, salah satunya disebabkan terhambatnya regulasi dari Kementerian Pertanian.

“Sampai saat ini tidak bisa, karena ada hambatan- hambatan, adapun salah satu hambatan itu ada peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian,” ujarnya.

Baca Juga :   KKP Gelar Audiensi Bersama Kadin Bahas Industri di Sektor Kelautan dan Perikanan

Padahal, terang Jubir, Presiden dan Wapres menginginkan agar para petani sawit yang di dalamnya juga berasal dari kalangan pondok pesantren, gereja, dan berbagai komunitas agama lainnya dapat membangun pabrik mini minyak kelapa sawit sendiri.

“Inginnya Presiden dan Wapres bagaimana agar petani yang tergabung dalam Apkasindo ini juga bisa mendirikan pabrik-pabrik kecil sehingga mereka bisa mandiri. Dan keuntungannya bisa lima kali lipat kalau misalnya mereka punya pabrik sendiri,” ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Jubir, Wapres akan memanggil Menteri Pertanian dan Menteri Keuangan, termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang menghimpun dana- dana sawit guna membahas persoalan tersebut, serta melaporkan hasilnya kepada Presiden.

Baca Juga :   Pemerintah Turun Tangan, Pupuk Murah Digelontorkan

“Karena dana-dana sawit itu sekarang sudah cukup besar, lebih dari 100 triliun rupiah, banyak digunakan oleh program B35 Biodiesel yang pada akhirnya mengalir kepada pengusaha-pengusaha sawit besar, sementara para petani sawit menengah dan kecil ini ingin mendirikan pabrik mini belum bisa,” urainya.

Lebih jauh, Jubir mencontohkan bahwa akibat petani sawit belum dapat membangun pabrik mini minyak kelapa sawit sendiri, para petani sawit di Pegunungan Arfak, Papua Barat, merugi sekitar 30 miliar rupiah per tahun.

“Daerah Pegunungan Arfak di Papua Barat itu sangat jauh, tidak bisa sawitnya dijual, sehingga tidak bisa dipanen dan kerugian setahun itu bisa mencapai 30 miliar rupiah, uang hilang percuma dari para petani sawit,” tutur Jubir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.