Kurangi Impor, Kementan Percepat Tanam Jagung Diluas Lahan 3 Hektare

oleh -22 views
IMG-20231208-WA0027
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Setelah sukses Gerakan Percepatan Tanam Padi MT 1 (OKMAR) di Karawang beberapa waktu lalu.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan kembali melakukan Gerakan Percepatan Tanam komoditas Jagung MT 1 secara simbolis di lahan seluas 3 hektare, Kampung Cipakis Desa Cidamar Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (09/12/2023).

Kegiatan ini selaras dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, demi memperkuat akselerasi produksi komoditas nasional.

Khususnya padi dan jagung selama Oktober – Maret (OKMAR) agar terjaganya kestabilan harga dan menekan impor kebutuhan pangan nasional.

Lebih lanjut, serta mendukung optimalisasi lahan pertanian melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan.

Baca Juga :   Indonesia Dan Korea Selatan Dorong Kekuatan Pertanian Modern

Perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur, Dadan Hendayana sangat mendukung gerakan tanam jagung di Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur.

“Hal ini tentu berdampak positif terhadap peningkatan produksi dan produktivitas jagung tahun depan, apalagi ditambah dengan komoditas padi yang dibudidayakan petani saat ini sangat fluktuatif, sehingga bisa dilakukan alternatif penanaman jagung maupun kedelai. Dengan adanya bantuan pemerintah pusat untuk jagung ini, tentu sangat mendukung dan bermanfaat bagi petani disini,” ujar Dadan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, di Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur memiliki potensi yang besar.

Baca Juga :   Harga TBS Sawit Naik, Capai 1,66 Persen Ditiap Kelompok Umur

Sehingga diharapkan gerakan tanam jagung MT-1 ini dapat memacu pertumbuhan produksi dan produktivitas jagung di Kabupaten Cianjur secara berkala setelah panen pertama yang diperkirakan mencapai 3 – 6 ton per ha pada Maret 2024.

Selain itu, Andi Nur juga optimis kedepannya juga bisa dilakukan integrasi khususnya dengan komoditas perkebunan setelah melihat potensi kelapa genjah, cengkeh, dan pala sehingga tidak ada lahan tidur di Kecamatan Cidaun.

“Kita optimis, kedepannya akan kita lakukan juga percepatan tanam dengan integrasi luar biasa diberbagai komoditas perkebunan lainnya” tutup Andi Nur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.