Koneksi Sistem Informasi, Pacu Kinerja Industri Kayu Olahan

oleh -26 views
Kayu Furniture
Foto : Pexels

Panennews.com – Industri olahan kayu, rotan, bambu merupakan sektor hilir yang produknya memiliki nilai tambah tinggi.

Industri ini secara aktif memberi dampak positif bagi perekonomian nasional melalui kinerja ekspor serta pemenuhan pasar dalam negeri.

Pada tahun 2022, industri olahan kayu, rotan, bambu sebagai salah satu subsektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 4 persen dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD4,66 miliar.

“Dari data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) dan asosiasi, jumlah industri kayu olahan (KBLI 16) terdapat 520 perusahaan, dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 310.330 orang,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Dirjen Industri Agro mengemukakan, total realisasi investasi industri kayu olahan di Indonesia sebesar Rp3,5 triliun sepanjang tahun 2022.

Baca Juga :   3 Faktor Ini, Bikin Kayu Pinus Tak Kalah Dengan Jenis Kayu Lain

Sementara itu, tercatat kinerja ekspor industri furnitur menembus USD2,47 miliar pada tahun 2022.

“Sesuai data SIINas dan asosiasi, jumlah industri furnitur (KBLI 31) sebanyak 1.114 perusahaan, dengan serapan tenaga kerja langsung hingga 143.119 orang. Sedangkan total investasinya tahun 2022 sebesar Rp2,9 triliun,” ungkapnya.

Putu menyampaikan, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang telah memfasilitasi pertukaran data.

Lebih jauh, antara Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Lestari (SIPHL) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan SIINas di Kemenperin, tanpa memberatkan pelaku industri hulu dan hilir.

Sinergi antar kementerian ini, tertuang dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pertukaran dan pemanfaatan data bahan baku kayu dan produk olahan kayu.

“Interkoneksi antara SIPHL KLHK dan SIINas Kemenperin ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan juga kepada para pelaku industri kayu baik di sektor hulu maupun sektor hilir,” papar Putu.

Baca Juga :   Dinas Lingkungan Hidup Tabanan Resmikan Bank Sampah di Desa Nyitdah Kacamatan Kediri Tabanan

Sementara itu, Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti menilai pentingnya kerja sama yang akan dijalankan oleh KLHK dan Kemenperin.

Lebih lanjut, dalam upaya penyediaan data dan informasi tentang sumber bahan baku kayu dan kebutuhan produk olahan kayu dari hulu hingga hilir.

“Melalui penandatanganan PKS dan Peluncuran Interkoneksi Sistem Informasi di SIPHL dan SIINas, diharapkan data dan informasi kayu sebagai bahan baku hanya diinput sekali di hulu, tidak perlu diinput berulang di setiap tahapan, hal ini sangat membantu pelaku usaha industri hilir,” tutup Nani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.