Harga Biji Kakao Kering Dari Petani Di Pegunungan Muria Naik 100 Persen

oleh -122 views
WhatsApp Image 2023-12-05 at 18.53.18
Petani kakao, Karminah sedang mengupas buah kakao untuk diambil bijinya. (Panennews.com)

Panennews.com – Petani kakao atau cokelat di lereng Pegunungan Muria, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, mendulang keuntungan yang melimpah.

Mengingat, harga biji kakao saat ini dihargai cukup tinggi yakni Rp 48.000 per kilogram.

Padahal, dua bulan lalu harga biji kakao hanya laku Rp 23.000 per kilogram saja.

Ditambah pada awal Desember, hasil panen buah yang memiliki nama ilmiah Theobroma cacao sangat melimpah.

Kenaikan 100 persen dan hasil panen yang bagus, membuat petani kakao di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, senang.

Baca Juga :   Pemkab Loteng Alokasikan Miliaran Rupiah Kelanjutan Pembangunan Industri Hasil Tembakau

“Dua bulan lalu itu biji cokelat hanya laku Rp23.000, lalu naik Rp45.000, kemudian dua pekan kemarin turun jadi Rp43.000. Alhamdulillah, sekarang naik lagi Rp48.000,” ujarnya, Selasa (5/12/2023).

Warga Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal ini melanjutkan, saking bagusnya harga biji kakao, buah yang masih hijau buru-buru dipanen.

Hal ini semata untuk menghindari kerugian yang diakibatkan oleh hama bajing.

Terlebih, buah kakao terbilang tidak mengenal musim dan selalu dapat dipetik sewaktu-waktu, tentunya saat buah layak panen.

Karminah mengaku, memiliki tiga kebun kakao. Dari situ, puluhan pohon kakao selalu menjadi tumpuan acap kali panen.

Baca Juga :   Fakta Menarik Buah Matoa, Mulai Dari Banyak Nutrisi Hingga Pohonnya Yang Tinggi

“Tidak menunggu musim sepanjang tahun bisa panen. Kalau buah sudah menguning, ya diunduh. Ini bisa dibilang panen raya cokelat,” jelas nenek berusia 60 tahun itu.

Dibeberkan, selepas buah kakao dipetik, biasanya ia pisahkan antara kulit dan biji.

Selepas itu, biji yang telah dipilah di jemur dengan terik matahari selama tiga hari.

“Mengupasnya itu seperti mengupas buah randu, dipisahkan gitu. Kalau sudah kering, kami jual biji cokelat kering ke tengkulak di sini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.