Panennews.com – Petambak ikan nila salin di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, sumringah. Mengingat harga ikan ini melonjak naik hingga tembus Rp24.000 per kilogram.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Murya Tunggulsari, Suwondo mengatakan, pada November ini harga ikan nila salin mengalami kenaikan. Padahal pada Agustus, hanya laku Rp18.000 per kilogram.
“Kalau harga normal biasanya Rp22.000 per kilogram. Harga sekarang mulai bagus Rp24.000, mengalami kenaikan,” ujarnya, Kamis (9/11/2023).
Meski melejit Rp2.000 dibandingkan harga normal. Namun kenaikan tersebut cenderung besar.
Alasannya adalah, petambak ikan nila salin hanya menabur benih sebesar 60-70 persen saja pada musim kemarau yang dibarengi El Nino kali ini.
“Kami kurangi jumlah bibit hingga 30-40 persen. Kalau musim bersahabat, biasa menabur benih sebesar 100.000 burayak ikan nila salin untuk per hektare,” jelasnya.
Pengurangan jumlah benih ini dilakukan petambak untuk mengantisipasi kesulitan air di permukiman. Lantaran jumlah air tawar yang diperlukan tidak sedikit.
“Jumlah benihnya dikurangi. Alasannya karena budidaya nila salin mengunakan air dari sumur bor. Jadi kalau tidak dikurangi akan membutuhkan banyak pasokan air sehingga akan berdampak terhadap permukiman,” bebernya.