Kendalikan Harga Cabai, Bapanas Dorong Daerah Surplus Ke Daerah Defisit

oleh -34 views
cabai_keriting_merah
Foto : Panen News

Panennews.com – Pemerintah terus mengupayakan stabilisasi pasokan dan harga cabai rawit merah yang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya terus mendorong mobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk membangun pemerataan distribusi di seluruh wilayah.

“Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief di Jakarta, Kamis (02/11/2023)

Adanya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga.

Baca Juga :   GPM Makin Gencar Di Jateng, Harga Bapok Mulai Berangsur Turun

KAD ini mengoptimalkan pemanfaatan dana APBD dan BTT (Belanja Tidak Terduga). Kepala NFA Arief Prasetyo Adi bersama Mendagri Tito Karnavian dalam Rakor Inflasi yang rutin digelar setiap pekan menegaskan, pemerintah daerah tidak perlu ragu untuk memanfaatkan dana tersebut untuk memobilisasi pangan di daerah masing-masing.

“Badan Pangan Nasional secara rutin menghadiri Rakor Inflasi yang dilaksanakan oleh Kemendagri terus menekankan agar setiap daerah memanfaatkan dana tersebut untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah masing-masing. Kemarin bersama Menkeu Bu Sri Mulyani dan Mendagri Pak Tito Karnavian juga kita dorong bersama-sama para Pj. Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan APBD. Karena pangan ini kan salah satu komponen yang berpengaruh signifikan terhadap stabilitas inflasi.” ujar Arief.

Baca Juga :   Kampanyekan Makan Sayur Dan Buah, Bapanas Bagikan 600 Pisang

Lebih jauh, saat ini pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati mengalami penurunan sekitar 6% karena sumber panen di daerah sentra produksi mengalami penurunan. Namun pasokan ke Pasar tersebut masih relatif normal di kisaran 30 ton per hari.

“Untuk menopang stabilitas pasokan dan harga cabai di Pasar Induk, Badan Pangan Nasional juga melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit” tutup Arief.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.