Panennews.com – Badan Pangan Nasional terus mendorong upaya peningkatan produksi padi untuk menopang ketersediaan dan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Hal ini penting sebagai sebuah upaya mewujudkan ketahanan pangan berbasis kemandirian pangan.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Andriko Noto Susanto saat menghadiri panen raya padi pada Jumat (17/11/2023) di Kota Solok, Sumatera Barat.
“Tentunya yang paling penting adalah meningkatkan produksi dalam negeri, karena ketahanan pangan harus berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Artinya pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan juga penguatan stok cadangan pangan pemerintah itu mesti mengandalkan produksi dari dalam negeri. Kalau ini menjadi tekad kita, tentunya secara teknis dalam hal ini Kementerian Pertanian kita dukung dalam upaya bersama mempersiapkan panen raya di tahun mendatang.” ungkap Andriko.
Menurutnya panen raya mendatang merupakan momentum untuk menyerap hasil produksi di mana pemerintah melalui NFA menugaskan Bulog untuk mengelola stok CBP.
“Kita dorong Bulog sebagai offtaker hasil petani di hulu, karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo juga kita siapkan di hilir bantuan pangan untuk masyarakat berpendapatan rendah. Dalam tiga bulan September hingga November dan diperpanjang Desember 2023. Bahkan kita saat ini juga siapkan untuk perpanjangan penyaluran bantuan tersebut hingga Juni 2024. Nah tentunya membutuhkan stok beras yang memadai dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan menekan laju inflasi.” urai Andriko.
Selain itu, Ia juga menekankan sebagai wilayah sentra produksi padi, Sumatera Barat pada umumnya dituntut untuk mempertahankan lahan pertanian di tengah berbagai tantangan seperti alih fungsi lahan.
“Jadi kalau di Solok lahannya subur, yang harus kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar lahan ini sustain atau berkelanjutan. Dapat dipertahankan terus dan tidak dialihfungsikan.” ujar Andriko.