Hilirisasi Produk Mangrove, Jadi Nilai Tambah Ekonomi Petani Di Jawa Timur

oleh -37 views
ilustrasi mangrove
Ilustrasi Hutan Mangrove - Foto : Pexels

Panennews.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi terhadap upaya hilirisasi yang telah dilakukan oleh para petani Mangrove di Jatim.

Hal ini karena upaya tersebut akan bisa memberikan nilai tambah dan manfaat lebih bagi masyarakat atas berbagai produk yang dihasilkan.

Produk hilirisasi tersebut, antara lain berupa produk sirup mangrove, aneka makanan ringan dari mangrove, hingga batik mangrove yang dipamerkan pada Festival Mangrove Jawa Timur ke-V di Romokalisari Adventure Land, Surabaya, Selasa (28/11/2023).

“Saya berharap hal ini bisa menjadi best practice semua yang bergerak di sektor mangrove. Jadi, ada yang menanam dan ada yang bergerak di sektor hilirisasinya untuk memberikan nilai tambah dan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” terang Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menerangkan bahwa produk dari mangrove ini tidak hanya menghasilkan makanan atau minuman saja. Melainkan berupa juga fashion, namun tetap terjaga kelestarian mangrove-nya.

Baca Juga :   Hari Bumi 2024, KKP Tanam 1000 Pohon Mangrove Di Tambak Udang

“Sehingga, usaha yang dihasilkan dari mangrove ini tidak hanya makanan dan minuman tetapi berupa produk fashion dan sebagainya dengan tetap menjaga kelestarian mangrove ,” imbuhnya.

Secara khusus, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi batik mangrove karya Lulut Sri Yuliani. Bukan tanpa alasan, sebab batik produksinya mampu menjadi buah tangan pada ajang internasional bergengsi G20 yang digelar beberapa waktu lalu di Bali.

Batik karya Lulut tersebut, juga memiliki sertifikat yang menunjukkan bahwa batik ini terbuat dari bahan alami tanpa merusak tanamannya.

“Bu lulut ini topnya top, jadi produk batiknya beliau sudah menjadi gift pada saat G20. Jadi Batik Mangrove top itu adalah produknya Bu lulut dan beliau ini luar biasa,” tandasnya.

Baca Juga :   Pemerintah Gelar Operasi Pasar di Maros, Pastikan Distribusi Bapok Tidak Terganggu

Selain itu, lanjutnya, ada pula batik mangrove organik seperti yang diproduksi Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu). Bahkan, Produk batik Yagasu sudah berhasil masuk di katalognya Hermes.

Dimana, ini membuktikan bahwa kualitas batik ini tidak hanya bagus tapi sudah berkelas internasional.

Untuk itu, Gubernur Khofifah mengajak agar semua pihak ikut mendengungkan bahwa tidak cukup hanya menanam tetapi juga perlu dilakukan hilirisasi Mangrove.

Sehingga, hal ini bisa diketahui oleh masyarakat luas baik di Jatim maupun luar Jatim. Dengan demikian, akan semakin banyak manfaat yang bisa diberikan dan semakin banuak.lagi yang menanam mangrove.

“Harus sering kita sampaikan, supaya yang lain terkonfirmasi dan kemudian ikut tergerak bagaimana kita menanam dan kemudian hilirisasinya bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi petani,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.