Panennews.com – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggelar demo masak olahan sagu pada acara Coffe Morning yang dilaksanakan pada hari Senin (27/11/2023) di Dapur B2SA Kantor NFA.
Sebagai salah satu komitmen dalam mendorong diversifikasi pangan lokal yang berkelanjutan, sebuah demo masak olahan sagu diadakan sebagai langkah konkret untuk mempromosikan dan meningkatkan konsumsi pangan lokal yang bernilai tinggi.
Jenny Widjaja, penggiat sagu sekaligus owner Sagolicious yang melakukan demo masak juga memberikan edukasi untuk menggugah kesadaran masyarakat akan potensi dan manfaat sagu sebagai sumber pangan yang kaya nutrisi dan ramah lingkungan.
“Sagu, sebagai pangan lokal, menawarkan sejumlah manfaat yang luar biasa. Kandungan karbohidrat kompleksnya memberikan sumber energi tinggi, sementara rendah lemak dan bebas gluten, menjadikannya pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa risiko alergi gluten. Sagu juga kaya serat pangan, mendukung pencernaan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, kandungan nutrisi esensial seperti vitamin B kompleks, zat besi, kalsium, fosfor, dan magnesium menjadikan sagu sebagai tambahan nutrisi yang berharga,” ujar Jenny.
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, sagu juga memiliki dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal. Tanaman sagu tumbuh subur di berbagai kondisi tanah tropis, menjadikannya pilihan berkelanjutan.
Lebih lanjut, budidaya dan pengolahan sagu tidak hanya mendukung ekonomi lokal melalui sumber pendapatan baru tetapi juga melalui diversifikasi pangan lokal.
Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal juga mengungkapkan bahwa sagu bukan hanya pangan yang bergizi, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan serta ekonomi lokal.
“Saya selalu mendorong agar diversifikasi pangan lokal kita bisa terus meningkat, komoditas pangan lokal kita sangat kaya sekali di tiap daerah dan wilayah. Dengan adanya demo masak ini saya harap bisa menjadi pemantik dalam penganekaragaman pangan lokal yang beragam, bergizi seimbang dan aman,” ungkap Rinna.