Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, upaya yang konsisten merupakan kunci bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor.
Upaya konsisten tersebut mencakup mempertahankan proses produksi, menjaga mutu, dan mencari pasar ekspor.
Konsistensi tersebut dilakukan PT BUMR BiMU yang berhasil mengekspor komoditas lokal unggulan Sumatra, yaitu pinang belah hasil produksi Komunitas Tani Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Lampung sebanyak 18 ton dengan nilai ekspor mencapai Rp542 juta ke Arab Saudi.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat seremoni melepas ekspor satu kontainer produk pinang belah ke Arab Saudi, hari ini, Selasa (31/10/2023) di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
“Pinang ini salah satu komoditas utama di Sumatera, Indonesia.Saya apresiasi dan terima kasih, terutama karena ekspor ke Arab Saudi kali ini ditembus oleh para petani pinang binaan Muhammadiyah,”kata Mendag Zulkifli Hasan.Mendag
Selain itu, Zulkifli Hasan juga menegaskan UKM yang telah melalui proses panjang dan berhasil mengekspor telah menunjukkan kemampuan mereka dalam memasarkan produk Indonesia ke mancanegara.
“Pengiriman satu kontainer pinang belah ke Arab Saudi harus dilihat sebagai sebuah langkah awal. Ia berharap, setelah ini akan ada ekspor produk-produk UKM selanjutnya, baik itu pinang belah maupun komoditas lain, ke pasar global selain Arab Saudi. Kita harap ekspor UKM selanjutnya telah memperhitungkan nilai tambah dengan cara mengirim produk yang sudah diolah,”ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut, pinang merupakan komoditas ekspor pertanian ke-6 Indonesia. Pada 2022, ekspor pinang Indonesia ke dunia mencapai USD 246,6 juta.
Sementara itu, pada tahun yang sama, Arab Saudi mengimpor berbagai produk pertanian dari Indonesia sebesar USD 34,6 juta.Pinang merupakan komoditas ekspor yang cukup menjanjikan bagi Indonesia jika ditekuni.
Hal tersebut karena kebutuhan dunia terhadap komoditas pinang terus tumbuh. Pada 2022, impor pinang oleh dunia tercatat sebesar USD 442,4 juta.
Nilai ini bahkan menjadi yang tertinggi sejak 2018. Tren impor lima tahunan (2018—2022) pun tumbuh positif sebesar 43,45 persen.
Negara-negara pengimpor pinang terbesar di dunia antara lain India (USD 274,1 juta), Tiongkok (USD 36,21 juta), Bangladesh (USD 33,3 juta), Thailand (USD 22,2 juta), dan Nepal (USD 21,4 juta).