BI Menyebut Kinerja Penjualan Eceran Bali Diperkirakan Meningkat

oleh -40 views
Salah satu pedagang sedang di pasar tradisional Cokroaminoto, Kota Denpasar, Bali (Panennews.com/Anak Agung Gede Agung)
Salah satu pedagang sedang di pasar tradisional Cokroaminoto, Kota Denpasar, Bali (Panennews.com/Anak Agung Gede Agung)

Panennews.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali Maret 2024 diprakirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Maret 2024 yang diprakirakan sebesar 110,7 atau meningkat 1,2% (mtm) dibandingkan dengan periode Februari 2024 sebesar 109,4.

Peningkatan IPR ini sejalan dengan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi karena adanya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang berurutan yaitu, Hari Raya Nyepi, bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk beberapa program potongan harga (diskon) dari para pelaku usaha. IPR Bali terus dalam tren peningkatan selama 13 (tiga belas) bulan terakhir.

Baca Juga :   Ini Langkah PKK Kota Denpasar Dukung Penurunan Inflasi di Kotanya

Hal ini mencerminkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, Rabu,(24/4/2024) dalam keterangan tertulisnya di Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali menyampaikan, kinerja penjualan eceran ditopang oleh tetap kuatnya penjualan pada kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang meningkat sebesar 5,5% (mtm) dan kelompok Barang Lainnya meningkat sebesar 3,9% (mtm).

Sementara itu, terdapat kelompok barang yang terkontraksi dan menahan penguatan penjualan eceran yakni pada kelompok barang Suku Cadang dan Aksesori sebesar -4,0% (mtm) dan kelompok Barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar -2,1% (mtm).

Baca Juga :   Bazar Ramadhan Stabilkan Harga Beras di NTB

“Pertumbuhan penjualan eceran Bali pada periode laporan sejalan dengan kondisi penjualan eceran nasional yang diprakirakan meningkat sebesar 4,1% (mtm) yakni, dari 214,1 pada Februari 2024 menjadi 222,8 pada Maret 2024,” jelasnya.

Erwin menambahkan, bahwa dalam menjaga optimisme penjualan eceran, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) senantiasa melaksanakan upaya-upaya menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang dilaksanakan secara konsisten, agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tumbuh berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.