Panennews.com – Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, sembakonya ludes dalam hitungan menit, Selasa (24/10/2023).
Bahkan sebelum acara resmi oleh Sekda Jepara Edy Sujatmiko, ratusan warga sudah mengantre hingga mengular untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Sejumlah bahan pangan dijajakan dibawah harga pasar, seperti beras hingga gula pasir. Sehingga wajar, warga rela menunggu berjam-jam sebelum acara dimulai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Diyar Susanto mengatakan, seberat 5 ton beras medium, 1 ton SPHP (Bulog), 1 ton telur ayam, 500 kilogram bawang merah, 3000 kilogram gula pasir, dan 4000 kilogram minyak goreng diterjunkan dalam Gerakan Pangan Murah
Disebutkan, gerakan pangan murah dan gelar pangan lokal Jepara ini untuk mengantisipasi adanya kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Sehingga akan berdampak pada kenaikan harga pangan.
“Adanya kenaikan harga beberapa komoditas pangan strategis, dapat memicu inflasi dan gejolak di masyarakat,” terangnya.
Kegiatan pangan murah di Lapangan Bangsri ini merupakan yang kelima, setelah sebelumnya dilakukan di kawasan Shoping Center Jepara (SCJ), Lapangan Kenari Purwogondo, Kecamatan Mayong, dan alun-alun Jepara.
“Masih tersisa tiga kegiatan lagi pangan murah. Dua titik akan menyasar kelompok nelayan dan satu titik menyasar buruh industri,” ungkapnya.
Ditambahkan, untuk harga beras medium biasanya Rp65.000/lima kilogram, dijual seharga Rp59.000 rupiah. Telur ayam biasanya Rp25.000 dijual Rp22.500/kilogram. Bawang merah biasanya Rp21.000 dijual Rp15.000/kilogram, dan minyak goreng biasanya Rp15.700 dijual Rp14.000/liter.
Salah satu pembeli Komariah, warga Bangsri mengaku senang dengan adanya pangan murah ini. Menurutnya, harga yang disediakan memang lebih murah dari harga di pasar.
“Harganya lebih murah dari harga pasar. Tapi memang dibatasi, tidak boleh beli banyak agar semuanya kebagian,” terangnya.