Tangani Naiknya Harga Beras, Kabupaten Batang Distribusikan Beras Cadangan

oleh -64 views
beras di Tabanan
Foto : (Panennews.com/Agung Gede).

Panennews.com – Pemerintah Kabupaten Batang dan Perum Bulog Cabang Pekalongan mendistribusikan 78,7 ton Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah.

Adapun bantuan cadangan tersebut diberikan kepada 78.799 Kelompok Penerima Manfaat (KPM), di seluruh wilayah Batang.

Pendistribusian bantuan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan, September hingga November 2023.

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menyampaikan, bantuan tersebut dikhususkan kepada warga yang tergolong tidak mampu.

Khusus bagi keluarga yang memiliki anak terindikasi stunting, Pemkab Batang juga memberikan bantuan bahan makanan tambahan.

“Tiap penerima manfaat menerima 10 kilogram beras kualitas medium ditambah 10 butir telur, dan daging 1 kilogram,” bebernya, pada peluncuran program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah, di Gudang Bulog Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa (12/09/2023).

Baca Juga :   Peserta Terbanyak Ngulek Sambel Bawang Putih, Lotim Pecahkan Rekor MURI

Menurutnya, program tersebut dilakukan secara serentak demi mengendalikan laju inflasi daerah dan meningkatkan ketahanan pangan.

Lebih lanjut, kenaikan harga beras kualitas medium di pasaran antara Rp12 ribu hingga 13 ribu per-kilogramnya, ujar Lani, disebabkan oleh harga gabah kering yang cenderung tidak stabil.

Selain itu, Ia juga memastikan bantuan pangan di tahap kedua ini jumlahnya sama dengan bantuan tahap pertama, yakni 82.400 KPM.

“Jadi 3.601 KPM lainnya juga akan mendapatkan hak yang sama namun bantuan ini diberikan secara bertahap” tegasnya.

Baca Juga :   2 Pekan Ke Depan, Bapanas Sebut Harga Beras Akan Turun

Sementara itu, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Pekalongan, Wahyu Tri Utomo menerangkan Bulog masih menerima serapan beras dari para petani, meskipun saat ini harga gabah masih cukup tinggi.

“Batasan dari kami Rp9.950, sedangkan harga di pasaran Rp12 ribu sampai Rp13 ribu per kilogramnya. Untuk mengatasinya, secara nasional (kami) masih menerima serapan dari beras impor sebesar 2 juta ton,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.