Panennews.com – Karantina Pertanian Mamuju terbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan komoditas bungkil sawit asal Sulawesi Barat (Sulbar) sebanyak 5.500 ton yang diekspor ke Tiongkok.
Adapun bahan campuran pakan ternak unggas ini dikirim melalui Pelabuhan Belang-Belang Mamuju, Rabu (13/09/2023).
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono menerangkan sertifikat kesehatan menjadi persyaratan wajib agar bungkil sawit senilai Rp. 13,4 miliar ini diterima Negara tujuan.
“Sebelum sertifikat diterbitkan, Pejabat karantina melakukan pengawasan proses fumigasi dengan phospine dan pengambilan sampel yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk memastikan bungkil sawit terbebas dari Organisme Penyakit Tumbuhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan nilai jualnya,” ujar Agus.
Selain itu, Agus juga menjelaskan lagi pada Januari hingga Agustus 2023, Sulbar telah dua kali melakukan ekspor bungkil sawit, pertama tanggal 21 Januari 2023 telah diekspor 3.800 ton dengan tujuan Thailand dan yang kedua adalah ekspor ke Tiongkok ini.
“Berdasarkan data sistem otomasi kami, ekspor pada tahun 2023 di Sulbar yaitu sebesar Rp. 2,5 triliun dan masih didominasi oleh komoditas sawit dan turunannya, tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Agus, optimis.
Sementara itu, Agus menyebut capaian ekspor secara month to month mengalami peningkatan signifikan di bulan Agustus 2023 jika dibandingkan tahun 2022 di bulan yang sama yakni meningkat sebesar 95%.
“Capaian ekspor Agustus 2023 sebesar Rp. 615 miliar sedangkan Agustus 2022 sebesar Rp. 315 miliar, artinya ada peningkatan sebesar Rp. 300 miliar, kita prediksi peningkatan tersebut dipengaruhi oleh volume, permintaan negara tujuan dan nilai jual komoditasnya yang turut meningkat,” terang Agus.