Kemenperin : Industri Berbasis Minyak Atsiri, Turunkan Emisi Gas Buang

oleh -14 views
WhatsApp Image 2023-07-31 at 16.41.15
Foto : Dok. Kemenperin

Panennews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara berkesinambungan mencari solusi penurunan emisi gas buang.

Adapun hal ini merujuk pada mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine, salah satunya dengan penggunaan industri bioaditif bahan bakar minyak (BBM) berbasis minyak atsiri.

“Bioaditif berfungsi untuk menyempurnakan pembakaran BBM di dalam ruang bakar mesin sehingga dapat mengurangi emisi gas buang dengan menstabilkan kepadatan dan memperbaiki atomisasi bahan bakar sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, lebih bersih, efisien, dan mengurangi konsumsi BBM,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Selasa (12/09/2023).

Saat menerima audiensi ketua dan pengurus Perkumpulan Bioaditif Berbasis Minyak Atsiri Indonesia beberapa waktu lalu, Dirjen Industri Agro menegaskan bahwa pihaknya telah memfasilitasi penyusunan standar mutu produk bioaditif melalui SNI Nomor 8744:2019 Bioaditif berbasis minyak atsiri untuk bahan bakar motor diesel.

Baca Juga :   Kemenperin Dorong Revitalisasi Industri Gula Tanah Air

“Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa produk bioaditif berbasis minyak atsiri memenuhi standar mutu dan kompatibilitas sesuai yang ditetapkan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Bioaditif Berbasis Minyak Atsiri Indonesia, Raeti menyampaikan data hasil pengujian produk bioaditif BBM minyak atsiri oleh laboratorium pengujian masing-masing untuk alat berat, mesin diesel statis dan kendaraan bermotor diesel.

Adapun hasil uji menunjukkan bahwa penggunaan bioaditif mampu menurunkan emisi karbon (COx) hingga 83,78%, emisi nitrogen (NOx) hingga 85,22%, kadar pengotor partikel hingga 80 – 85%, dan penurunan kadar air pada bahan bakar hingga 10,52%.

Baca Juga :   Kemenperin Pastikan Impor Garam Industri Sudah Transparan

Selain itu, Raeti juga menambahkan bahwa produk Bioaditif BBM telah dikembangkan sejak tahun 1990-an dan telah dijual secara business to business sejak tahun 2006 untuk sektor industri, pertambangan, dan sektor komersial lainnya dengan kinerja yang baik.

Lebih lanjut, produk bioaditif BBM berasal dari bahan organik minyak atsiri yang 100% dibudidayakan oleh petani lokal dan diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi.

“Penggunaan Bioaditif BBM hanya sebanyak 1 permil (1 per seribu) bagian dari volume BBM dengan cara diteteskan ke dalam tangki bahan bakar tanpa proses atau peralatan blending khusus,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.