Panennews.com – Pemerintah Kabupaten Blora bertekad mengembangkan komoditas pertanian tembakau.
Pasalnya, selain potensi peternakan dan pertanian, di wilayah tersebut juga memiliki potensi tembakau.
Adapun Bupati Blora Arief Rohman mengaku senang, sebab di musim kemarau panjang ini, ternyata ada berkah tersendiri bagi petani tembakau di Blora.
“Harga tembakau saat ini mencapai kisaran Rp40 ribu hingga Rp50 ribu. Harganya cukup bagus, tentu masyarakat senang dan akan bermanfaat terhadap perekonomian masyarakat sekitar,” ucap bupati, saat meninjau Gapoktan Desa Palon, Kecamatan Jepon, Rabu (20/09/2023).
Lebih lanjut, bupati menuturkan, melihat potensi tembakau di Blora, ternyata sudah ada beberapa investor yang tertarik.
Sehingga, diharapkan potensi tembakau tersebut dapat dikembangkan melalui Gapoktan, agar hasilnya lebih maksimal.
“Kemarin juga sudah ada yang tertarik untuk mengolah tembakau Blora menjadi cerutu. Potensi tembakau kita luar biasa. Ternyata tembakau daerah Temanggung itu juga ditanamnya di Blora,” lanjutnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Pertanian Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupatrn Blora, Ngaliman mengatakan, proses produksi tembakau juga tidak merogoh kocek terlalu mahal. Dengan proses produksi seperti itu, menanam tembakau menjadi solusi ketika musim kemarau tiba.
”Harganya saat ini cukup tinggi, terlebih produksinya juga murah. Untuk saat ini, di Blora sudah ada 1.800 hektare, yang tersebar di 10 kecamatan, dan ke depan luasan pertanian tembakau berpotensi bertambah,” jelas Ngaliman.
Lebih jauh, Pengurus Gapoktan Desa Palon, Tekad menyampaikan, kelompoknya pada masa panen kemarin berhasil setor sebanyak lima ton tembakau.
“Kemarin kami sudah setor sebanyak lima ton. Jika per kilogramnya Rp40 ribu, total kami sudah mendapatkan Rp207 juta,” tutupnya.