Panennews.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara melakukan kegiatan panen padi di Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Jumat, (8/9/2023). Panen varietas padi pandan wangi ini dilaksanakan setelah masa tanam selama tiga bulan.
Jaya Negara mengungkapkan panen padi pandan wangi ini merupakan bukti bahwa petani di Kota Denpasar masih tetap produktif.
Sehingga, menjadi suatu kebanggaan di pusat kota terdapat lahan pertanian produktif dengan kualitas beras yang baik.
“Tentunya kami memberikan apresiasi kepada seluruh petani di Kota Denpasar, khususnya Subak Intaran Barat ini, dimana mampu memberikan hasil pertanian berupa padi pandan wangi yang dikenal sebagai padi berkualitas,” ujarnya
Lebih lanjut, pihaknya berharap petani di Kota Denpasar terus semangat dan tetap produktif. Pemerintah Kota Denpasar memberikan dukungan penuh terhadap pertanian agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga petani.
Tak hanya itu, menurutnya Pemkot Denpasar juga telah memberikan keringanan pajak bagi lahan sawah produktif, jaminan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi petani.
Selain itu, memastikan ketersediaan bibit, pupuk, mesin pemotong padi, hingga pemasaran juga terus dioptimalkan Pemkot Denpasar untuk menambah semangat para petani.
“Kami juga memberikan ruang petani untuk berinovasi dengan mencoba berbagai varietas sehingga beras yang dihasilkan berkualitas baik, dan kami bersyukur juga ada kebijakan Lahan Sawah Dilindungi, sehingga pertanian di Kota Denpasar tetap lestari,” beber Jaya Negara.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kota Denpasar, Bayu Brahmasta mengatakan panen yang dilaksanakan di atas lahan seluas 60 hektar ini menghasilkan gabah kering sebanyak 13 ton/hektar, atau mencapai sekitar 780 ton untuk keseluruhan di Subak Intaran Barat.
Pihaknya mengatakan, varietas ini merupakan salah satu varietas dari padi bulu yang ditanam di Kota Denpasar.
Keunggulan padi jenis ini sendiri adalah kualitasnya yang dikenal baik dan tergolong premium. Maka secara otomatis harganya tinggi, sehingga diharapkan mampu menyejahterakan para petani.
“Padi ini nasinya nanti akan beraroma pandan, kualitasnya premiun, dan harga jualnya juga bersaing. Kami terus mendorong petani di Kota Denpasar untuk terus produktif dan berinovasi. Sebanyak 1.700 hektar lahan sawah di Kota Denpasar akan melaksanakan panen di Bulan September ini,” paparnya.
Pekaseh Subak Intaran Barat, Made Sudiartana mengatakan harga jual Padi Pandan Wangi ini mencapai Rp. 450 ribu per are.
Dimana, proses pemasaran padi telah bekerjasama dengan LUPM (Lembaga Usaha Pangan Masyarakat) di Bali, sehingga padi yang dihasilkan secara berkelanjutan sudah memiliki pasar tersendiri.
“Keunggulannya kualitas padi pandan wangi ini adalah termasuk beras premium dengan harga yang lumayan tinggi. Ini menguntungkan petani, dan terimakasih juga atas kepedulian pemerintah terhadap petani,” tutupnya.