Panennews.com – Awal musim hujan di Provinsi Jawa Tengah diprediksi akan mundur satu hingga tiga dasarian.
Sehingga wilayah ini umumnya akan memasuki musim hujan pada November 2023. Dampaknya, masyarakat di beberapa daerah mengalami kekeringan atau krisis air bersih.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu Setianto, saat meresmikan bantuan 26 sumur bor dan 32 pompa air untuk sejumlah wilayah Jawa Tengah, di Semarang, Rabu (20/09/2023).
“Awal musim hujan 2023-2024 diperkirakan oleh BMKG terjadi di bulan Oktober, November, dan Desember. Namun, sebagian besar wilayah pada November. Rerata awal musim hujan ini ada yang mundur satu dasarian 10 sampai tiga dasarian,” imbuh Satake.
Selain itu, Ia juga menjelaskan perbedaan awal musim hujan di Jateng dipengaruhi topografi wilayah masing-masing.
Namun data BMKG menunjukkan masa musim hujan tahun ini mundur karena faktor perubahan iklim dan fenomena El Nino.
Untuk itulah, jajaran Polda Jateng inisiatif memberikan bantuan sumur bor dan mesin pompa air di beberapa wilayah yang mengalami kekeringan.
“Sebanyak 35 Polres di Jawa Tengah secara bersama melakukan bakti sosial dengan membangun 26 sumur bor dan memberikan bantuan 32 pompa air termasuk tandon penampungan air di wilayah yang mengalami kekeringan,” kata Satake.
Sementara itu, bantuan ini diharapkan meringankan beban masyarakat di wilayah yang mengalami kekeringan dalam mendapatkan air bersih karena dampak musim kemarau.
“Harapannya sumber air ini dapat dinikmati dan bisa mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kelangkaan air bersih,” pungkasnya.