Manisnya Potensi Kakao Nglanggeran, Cokelat dari Kawasan Gunung Api Purba Gunungkidul

oleh -24 views
Produk cokelat olahan kakao Nglanggeran. (Dok. Pemkab Gunungkidul)
Produk cokelat olahan kakao Nglanggeran. (Dok. Pemkab Gunungkidul)

Panennews.com – Kakao menjadi komoditas terbesar ketiga di Daerah Istimewa Yogyakarta setelah kelapa dan kopi. Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul menjadi penghasil kakao terbesar di DIY yang dikembangkan menjadi berbagai produk cokelat.

Potensi kakao Nglanggeran tersebut terlihat saat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menggelar Festival Cokelat di Taman Teknologi Pertanian Nglanggeran, Kamis (7/9/2023).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto menjelaskan diselenggarakannya festival ini salah satunya untuk mengangkat potensi lokal kakao di desa yang dikenal sebagai kawasan gunung api purba itu.

Baca Juga :   Stok Melimpah Tapi Tak Merata, Gunungkidul Bangun Bank Pakan Ternak

“Cokelat menjadi komoditas perkebunan terbesar ketiga di DIY. Dari petani dengan pola pikir yang sederhana dapat diolah menjadi sedemikian rupa,” katanya.

Sugeng juga menyampaikan bahwa DIY saat ini memiliki potensi cokelat dengan luasan mencapai lebih dari 5.000 hektar dan sebagian besar di antaranya di Gunungkidul.

Cokelat dari kakao itu diolah dalam berbagai produk seperti cokelat batangan, minuman instan, dodok cokelat, hingga topping makanan yang menggugah selera serta berbagai kudapan untuk oleh-oleh.

Festival Cokelat ini dimeriahkan oleh kelompok tani dan kelompok wanita tani yang menjual produk olahan berbahan dasar cokelat. Selain itu juga digelar lomba memasak olahan berbahan dasar cokelat yang diikuti siswa – siswi sekolah.

Baca Juga :   Benarkah Mengkonsumsi Cokelat Dapat Menurunkan Stres?

Anggota DPD RI dari DIY GKR Hemas mengapresiasi festival ini. Ia berharap potensi cokelat Nglanggeran terus ditingkatkan supaya mampu mengangkat perekonomian warga lokal.

“Pengembangan komoditas cokelat sangat luar biasa ini harapannya jangan sampai berhenti di tingkat Provinsi, tetapi harus selalu ditingkatkan,” ujar permaisuri Keraton Yogyakarta tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.