Kacang Ratu BW: Pakan Bergizi untuk Ternak, Hasilkan Telur dan Susu Bernutrisi Tinggi

oleh -42 views
Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Bambang Suwignyo. (Dok. UGM)
Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Bambang Suwignyo. (Dok. UGM)

Panennews.com – Hal itu menjadi intisari riset dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Profesor Bambang Suwignyo, “Manfaat dan Peluang Pengembangan Kacang Ratu BW (Alfalfa Tropik) di Indonesia”.

Riset ini dipaparkan saat ia dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (5/9/2023).

Sebagai latar belakang, Bambang menjelaskan soal kasus stunting yang tengah menjadi perhatian serius.

Salah satu solusinya adalah pemenuhan asupan zat gizi berkualitas tinggi kepada ibu hamil dan menyusui juga balita dalam bentuk makan pendamping air susu ibu berupa telur dan susu.

“Inovasi telur dengan kandungan tinggi zat besi dan seng sangat diperlukan. Untuk menghasilkan telur fungsional yang menghasilkan kandungan zat besi dan seng dipengaruhi dari pakan hijauan pada ransum ayam,” ujarnya.

Berdasarkan hasil riset Suwignyo, tanaman Kacang Ratu BW atau Alfalfa tropik pada formula pakan ayam dapat dijadikan solusi untuk menghasilkan produk telur bergizi tinggi.

Baca Juga :   Bantu Petani Mengolah Tanah, Kabupaten Rembang Salurkan 400 Alsintan

Hal ini karena tanaman tersebut mengandung protein tinggi, asam amino esensial, kalsium, dan phospor.

“Kandungan Fe dan Zn yang tinggi pada Kacang Ratu BW bisa menjadi komponen pakan pada ayam karena dapat mempengaruhi kandungan FE dan Zn pada telur yang dihasilkan,” paparnya.

Adapun kandungan Zn pada Kacang Ratu BW mencapai 67 miligram per kilogram atau dua kali lipat dari kandungan Zn pada beras.

Sementara kandungan zat besi pada Kacang Ratu BW mencapai 0,042 persen, lebih tinggi dibanding berbagai jenis makanan sumber zat besi lainnya, seperti daging merah, seafood, tahu, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Selain telur, susu juga merupakan produk peternakan dengan kandungan nutrisi lengkap. Sayangnya, produksi susu di Indonesia belum mencukupi kebutuhan nasional.

Apalagi 80 persen pasokan susu Indonesia masih impor dari total kebutuhan nasional yang mencapai 4,4 juta ton per tahun.

Baca Juga :   Cegah Stunting, Semarang Ajak Warganya Konsumsi Telur Setiap Hari

Selain itu, produksi susu sapi perah di Indonesia rata-rata berkisar 3000-4000 liter per masa laktasi atau 10 liter per ekor per hari.

“Berbeda dengan produksi susu sapi perah di negara beriklim subtropis bisa mencapai 7.421 kg per laktasi atau dua kalinya dari Indonesia,” ujarnya.

Menurut Bambang, pakan hijauan Kacang Ratu BW bisa meningkatkan produksi susu dari sapi perah karena proporsi hijauan harus mencapai 60-70 persen dan proporsi konsentrat yang mencapai 30-40 persen.

“Kacang Ratu BW berpotensi menjadi sumber pakan untuk meningkatkan produktivitas sapi atau kambing perah di Indonesia,” katanya.

Dalam hitungan Bambang, jika setiap peternak menanam Kacang Ratu BW maka produktivitas sapi perah dipastikan meningkat. Sebab Kacang Ratu BW dapat menghasilkan panen 8 – 13 ribu ton per hektar dengan masa panen per 30 hari.

“Dalam satu tahun bisa menghasilkan 120 ton per hektar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.