Panennews.com – Pemprov NTB mulai membangun ekosistem industri porang. Hal ini disebabkan mulai tumbuhnya investasi industri besar pengolahan tanaman pangan berbahan umbi ini.
Pemprov NTB menilai, hadirnya pabrik porang ini bisa memicu pertumbuhan industri turunan porang di Provinsi NTB. Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) bisa ikut menjadi pemain langsung. Inilah yang tengah didorong berkembang.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti menjelaskan, hadirnya industri besar porang di NTB, dengan prinsip sangat terbuka membangun ekosistem turunan porang ini menurutnya menjadi peluang bagi para IKM lokal ikut menjadi pemain dalam industri turunannya.
Lebih lanjut Nuryanti menerangkan bahwa pihaknya sedang membuat role model untuk percepatan pembangunan melalui ekosistem industri porang ini. Menurutnya porang selama ini mungkin hanya dikenal umbinya. Akan tetapi kedepannya olahan yang begitu detail akan dikembangkan.
“Inilah kita linkkan seluruh stakeholders untuk menciptakan industri turunan porang. Kita sinergi persiapkan SDM supaya porang tidak diolah di luar. Kalau diolah di sini, petani dapat, IKM dapat, daya ungkit ekonominya menjadi lebih besar,” ujarnya.
Menurutnya, hadirnya pabrik porang di NTB menjadi triger pemerintah harus berbenah agar tidak ketinggalan memanfaatkan potensi daerahnya.
Sebagaimana diketahui, pabrik pengolahan porang milik PT. Rezka Nayatama di Sekotong, Lombok Barat sudah diresmikan. Pabrik ini mampu menyerap hingga 438 ton porang setiap bulannya dari kelompok tani porang binaan di wilayah Bali, NTB, hingga NTT.
Dengan proyeksi produksi sekitar 240 ton tepung glukomanan per-tahunnya, hasil olahan dari pabrik itu pun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga menyediakan ekspor ke berbagai negara seperti China, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Eropa, Vietnam, dan Thailand.