Pemerintah Sebut Belanja Di Pasar Rakyat Bantu UMKM Naik Kelas

oleh -37 views
bnKeNZdtgPpQWuWWO4U82B08Pn88olt6lwJSIQsQ
Foto : Biro Humas Kemendag

Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat berbelanja ke pasar rakyat. Selain harganya lebih ekonomis, belanja di pasar rakyat juga membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih sejahtera dan naik kelas.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (02/07/2023).

“Saya mengimbau, mari Ibu-ibu, harga bapok yang paling bagus itu di pasar rakyat atau pasar tradisional. Selain harganya ekonomis, kita juga bisa membantu pedagang-pedagang kecil dan para pedagang UMKM di pasar rakyat,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo, harga beras medium tercatat Rp12.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, minyak goreng curah Rp14.400/liter, minyak goreng Minyakita Rp14.000 sd Rp16.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp 19.000/liter.

Baca Juga :   Harga Melonjak, Pedagang Beras Di Pasar Batang Ambil Untung Sedikit

Lebih lanjut, harga bahan pangan lainnya berupa daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp39.000/kg, telur ayam ras Rp29.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, tepung terigu Rp12.000/kg, cabai merah keriting Rp35.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, cabai rawit merah Rp25.000/kg, bawang putih kating.

“Harga daging ayam ras yang berkisar Rp39.000/kg—Rp40.000/kg memang agak tinggi sedikit, karena standar harganya Rp38.000/kg. Selain itu, harga telur yang berkisar Rp29.000/kg—Rp30.000/kg juga agak tinggi dari harga eceran tertinggi sebesar Rp28.000/kg. Sedangkan harga bapok lainnya seperti cabai dan bawang putih sudah di bawah,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga :   Pemerintah Sediakan Fasilitas Untuk Ekspor UMKM Ke Australia

Lebih jauh, menurut Mendag Zulkifli Hasan, kenaikan harga daging ayam ras dan telur tersebut disebabkan kurangnya pasokan.

“Pada Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam terlalu murah yaitu sebesar Rp33.000/kg sehingga merugikan pedagang. Kalau pedagang rugi, sebelum ayam tumbuh besar sudah dicutting atau dipotong. Akhirnya sekarang terasa agak kurang stoknya. Jika stok kurang, maka harganya naik. Mudah-mudahan dalam jangka waktu 2—3 minggu ke depan, harga sudah bisa normal kembali,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.