Indonesia Dan Amerika Serikat, Luncurkan Kemitraan Di Bidang Konservasi Hutan

oleh -16 views
1689641837
Foto : Dok. KLHK

Panennews.com – Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengumumkan peluncuran kemitraan baru di bidang iklim dan konservasi kehutanan yaitu Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Bilateral FOLU Net Sink.

Perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dan Administrator USAID Samantha Power akan mendukung upaya-upaya Indonesia untuk mencapai tujuan Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 yang secara resmi telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi saat Konferensi COP 26 di Glasgow bulan November 2021 lalu.

Pada bulan Mei 2022, KLHK menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan USAID Indonesia sebagai wujud dukungan Amerika Serikat terhadap implementasi Rencana Operasional tersebut, dan ini menjadi MoU yang pertama dari sejumlah MoU bilateral lainnya.

Baca Juga :   Upaya Konservasi Tanaman Obat, Indonesia - Tiongkok Sepakati Kerja Sama

Lebih lanjut, Indonesia telah mencatat kemajuan yang mengesankan di bidang konservasi hutan, penurunan laju deforestasi hingga 65 persen dalam tujuh tahun terakhir, menjadi yang terdepan di dunia dalam meningkatkan perlindungan hutan. Kemitraan baru ini akan terus dibangun berdasarkan pencapaian-pencapaian tersebut.

“Perjanjian Bilateral yang baru ini merupakan tindak lanjut dari Fact Sheet Gedung Putih yang dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Biden saat pertemuan bilateral di KTT G20 di Bali tahun lalu,” ucap Siti Nurbaya. Senin, (17/07/2023).

Baca Juga :   2021, Dirjen Pengeloaan Ruang Laut KKP Targetkan 800 Ribu Hektar Kawasan Konservasi Perairan.

Selain itu, Menteri Nurbaya juga menekankan bahwa Perjanjian Bilateral tersebut merepresentasikan peranan pendanaan iklim untuk mendukung upaya-upaya Indonesia selama ini dalam mencapai agenda FOLU Net Sink 2030.

Adapun agenda ini membutuhkan pengeluaran yang diproyeksikan sebesar USD 14,57 miliar, yang hingga saat ini terutama bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.

“Perjanjian Bilateral ini akan membantu upaya-upaya Indonesia yang telah berjalan dalam pencegahan degradasi hutan, rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut, serta perlindungan satwa liar Indonesia yang luar biasa,” kata Administrator USAID Samantha Power.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.