Cegah Antraks Meluas, Pemda DIY Siapkan Ribuan Vaksin dan Larang Lalu Lintas Ternak dari Daerah Terpapar

oleh -19 views
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto. (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan vaksinasi ternak untuk mencegah meluasnya antraks dari Gunungkidul. Hal ini sebagai salah satu langkah antisipasi usai merebaknya antraks yang menyebabkan satu orang meninggal dan 87 orang suspek.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto, Kamis (6/7/2023), mengatakan stok vaksin antraks di DIY tercatat sebanyak 2.600 dosis.

Sebanyak 366 dosis sudah diaplikasikan untuk 77 ekor sapi dan 289 ekor kambing yang berada di lokasi terpapar kasus antraks di Gunungkidul.

“Pengajuan vaksinasi antraks tersebut berdasarkan permintaan dari kabupaten/kota yang bersangkutan. Vaksinasi antraks tersebut dilakukan rutin. Kami mengajukan lagi ke pusat tambahan vaksin dengan adanya kejadian kasus antraks di Gunungkidul,” imbuhnya.

Baca Juga :   Penyakit Ayam Ngorok, Ketahui Penyebab Hingga Gejala Awalnya

Sugeng mengungkapkan terdapat 12 ekor ternak terdiri dari 6 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang terkena antraks di Gunungkidul dan sudah ditangani.

“Kami pun tengah menggencarkan langkah antisipasi dengan melakukan sosialisasi agar kejadian serupa tidak terus berulang,” ujarnya.

Upaya lain dengan mengedukasi masyarakat guna mencegah penularan antraks, seperti untuk tidak mengonsumsi ternak yang sakit dan atau mati. “Edukasi ini dilakukan melalui media sosial maupun konvensional dan kuncinya butuh dukungan dari semua pihak,” tegasnya.

Pihaknya juga menjamin tidak ada daging beredar dari hewan ternak yang disinyalir terkena virus antraks sampai saat ini.

Baca Juga :   Gaungkan Hari Rabies Sedunia, Kementan Ajak Masyarakat Vaksin Hewan Peliharaan

Sugeng mengakui, upaya pengawasan hewan ternak di Gunungkidul menjadi tantangan tersendiri. Hal ini karena kondisi Gunungkidul dengan jumlah ternak yang sangat banyak dan kandang yang tidak terpusat di satu tempat.

Tidak hanya upaya edukasi masyarakat dan vaksinasi terhadap ratusan hewan ternak, pemda juga mengisolasi dan melarang lalu lintas di lokasi penyebaran.

Sugeng mengatakan pihaknya tegas melarang keluar masuknya hewan ternak sapi dan kambing sementara waktu di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul.

“Kami telah melakukan isolasi dan lintasan atau lalu lintas keluar masuknya hewan ternak sementara tidak melalui Dusun Jati. Langkah tersebut dilakukan supaya penularan antraks bisa dicegah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.