Panennews.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 74 satwa asli Papua ke habitat alaminya di hutan sekitar Kawasan Cagar Alam (CA) Pegunungan Cycloop.
Adapun momentum tersebut berlangsung pada Jum’at (30/06/2023), di Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan, dan Pengawetan pada BBKSDA Papua, Lusiana Dyah Ratnawati, mengatakan, sebagian satwa yang kembali ke habitatnya hari ini merupakan barang bukti titip rawat satwa dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua, dan sebagain lagi satwa translokasi dari BBKSDA Jawa Timur.
Selain itu, Ia juga menyampaikan, jenis-jenis satwa terdiri atas 3 ekor kakaktua raja, 2 ekor kakatua koki, 13 ekor kasturi kepala hitam, 2 ekor cenderawasih kuning kecil, 6 ekor nuri bayan, 8 ekor nuri cokelat. Satwa-satwa tersebut merupakan bukti titip rawat satwa dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua.
Sementara 2 ekor biawak hijau, 2 ekor biawak ekor biru, 19 ekor kadal panana/kadal lidah biru, 3 ekor boa pohon papua, dan 14 ekor sanca hijau, merupakan satwa-satwa translokasi dari BBKSDA Jawa Timur.
Sementara itu, Plt. Kepala BBKSDA Papua, Abdul Azis Bakry, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua yang sudah membantu menyelamatkan satwa negara dan juga semua pihak yang telah terlibat dalam upaya melestarikan satwa liar milik negara.
“Sebenarnya saya prihatin dengan adanya satwa-satwa yang hari ini dipulangkan ke alam dalam jumlah yang cukup banyak. Mengapa? Dilihat dari asal satwa, yang merupakan barang bukti titip rawat Ditreskrimsus Polda Papua dan translokasi dari BBKSDA Jatim, artinya masih terjadi tindak ilegal satwa liar dari Papua. Maka, pada kesempatan ini saya mengimbau semua pihak, stop perburuan dan perdagangan satwa liar asli Papua. Mari kita jaga satwa liar Papua sebelum menjadi kenangan.” tutupnya.