Pembudidaya Di Kulon Progo Raup Cuan Dari Inovasi Budidaya Lele

oleh -45 views
Ilustrasi Bioflok Lele
Foto: Dok. Zerbejewelers

Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memuji inovasi kelompok pembudidaya di Kulonprogo, DI Yogyakarta yang berhasil mengintegrasikan kegiatan budidaya lele dengan budidaya cacing sutera.

Hal ini sehingga mampu menekan ongkos produksi dan hasilkan cuan (uang) miliaran rupiah per-tahun.

Model budidaya yang diusung juga ramah lingkungan sesuai prinsip ekonomi biru, karena limbah lele dipakai untuk pengembangan cacing sutra. Sebaliknya, cacing sutera menjadi pakan alami benih lele.

“Ketersediaan pakan alami seperti cacing sutera secara kontinu menjadi salah satu kunci sukses pembudidaya ikan seperti pembudidaya Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo. Budidaya ikan yang dijalankan juga menerapkan ekonomi biru karena limbah budidaya tidak langsung dibuang ke perairan umum serta efisiensi penggunaan pakan ikan dan berkelanjutan,” ujar Diretur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu saat mengunjungi Gabungan Kelompok Pembudidaya Ikan (Gapokdakan) Mina Mitra Banjarharjo bersama Komisi IV DPR Jum’at (19/05/2023).

Lebih lanjut, cacing sutera masih menjadi pakan alami yang paling efektif bagi benih ikan air tawar karena kandungan nilai gizi yang tinggi seperti protein yang berkisar 57-60% serta mengandung lemak, mineral, vitamin B12, asam amino serta asam lemak tak jenuh yang sangat baik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan benih ikan.

Baca Juga :   Ketahui Khasiat Daun Pepaya Dalam Budidaya Ikan Lele

Selain itu, Tebe juga menambahkan budidaya cacing sutera juga dapat dijadikan sebagai alternatif usaha sehingga memberikan potensi pendapatan tambahan bagi pelaku usahanya.

Peluang ini cukup menjanjikan karena masa pemeliharaan yang tidak memakan waktu lama sehingga perputaran uang cenderung lebih cepat dan tingkat pengembalian investasi yang lebih singkat.

“KKP akan terus memberikan dukungan dalam pengembangan budidaya ikan di Kulonprogo seperti bimbingan teknis, pendampingan teknis dari penyuluh perikanan, calon induk unggul ikan air tawar dan juga akan mengalokasikan mesin pencetak pakan untuk pembudidaya. Untuk itu kami meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk dapat segera melakukan identifikasi dan verifikasi calon penerima bantuan yang memenuhi persyaratan agar bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya,” pungkas Tebe.

Baca Juga :   Panen Bisa Melimpah Dengan Metode Probiotik Dalam Budidaya Ikan

Sementara itu, Ketua Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo, Mokhamad Kharir menjelaskan, budidaya cacing sutera sangat membantu pengembangan produksi pembenihan ikan lele sebagai pakan utama benih.

“Dengan adanya limbah dari budidaya lele, produksi budidaya cacing sutera tidak ada kendala sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembenihan ikan lele di wilayah Banjarharjo,” ujar Kharir.

Lebih jauh, memiliki luasan budidaya cacing sutera sekitar 1,45 Ha, Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo mampu memproduksi cacing sutera sebanyak 120 liter/ hari dengan nilai ekonomi sekitar Rp1.314 miliar per tahun. Cacing sutra selain untuk menopang budidaya gapokdakan sendiri, juga dijual hingga ke luar wilayah Kulonprogo.

Integrasi budidaya lele dengan cacing sutra sudah lama dijalani Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo. Cacing sutera dapat berkembabg biak secara baik dengan pemanfaatan limbah budidaya lele dan tambahan limbah burung puyuh.

“Budidaya cacing sutera menjadi pendapatan harian kelompok, selain pendapatan bulanan dari budidaya ikan lele,” tutup Kharir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.