Indonesia – Vietnam Di KTT ASEAN, Bahas Kerja Sama Perdagangan Hingga Perikanan

oleh -34 views
presidenri.go.id-10052023124045-645b2e5d4250f2.9467338810
Foto : BPMI Setkab

Panennews.com – Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh menggelar pertemuan bilateral dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke – 42 ASEAN di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (09/05/2023).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin antara lain membahas upaya peningkatan kerja sama kedua negara Indonesia dan juga Vietnam.

“Kedua pemimpin membahas mengenai upaya untuk memenuhi target perdagangan sebesar USD15 billion untuk 2028,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangannya selepas mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut.

Baca Juga :   KKP Gandeng TNI AL Berantas Penyelundupan Benur

Lebih lanjut, beliau berdua optimistis bahwa target tersebut akan dapat terpenuhi dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.

Selain itu, Menlu Retno juga menjelaskan bahwa kedua pemimpin juga sepakat untuk segera bernegosiasi mengenai perjanjian investasi bilateral atau bilateral investment treaty dan juga perikanan kelautan antara kedua negara seiring dengan meningkatnya investasi dari kedua belah pihak.

“Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi baru terbarukan,” lanjutnya.

Baca Juga :   Target dan Progam Prioritas Perikanan Budidaya Tahun 2021

Sementara itu, Presiden Jokowi dan PM Vietnam juga sepakat untuk segera menyelesaikan pengaturan pelaksanaan dan proses ratifikasi terkait selesainya perundingan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara kedua negara.

“Mengenai penandatanganan atau selesainya perundingan EEZ antara Indonesia dan Vietnam yang sudah ditandatangani, kedua pemimpin sepakat agar implementing arrangement dan proses ratifikasi dapat segera diselesaikan. Selain itu, Bapak Presiden juga menyampaikan agar MoU mengenai kelautan dan perikanan dapat diselesaikan segera,” tutup Menlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.