Program Korporatisasi Petani Jadi Kunci Petani Lebih Sejahtera

oleh -77 views
thumb_1681092786_WhatsApp Image 2023-04-06 at 18.50.17
Foto : Dok. Kemenkop UKM

Panennews.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) bersama Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes memperbarui untuk menjaga tingkat inflasi komoditas pangan khususnya yang dikontribusikan dari komoditas bawang merah dalam upaya menyejahterakan petani.

Sekretaris KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim, menyatakan didukung didukung upaya pengendalian inflasi yang bersumber dari kelompok pangan. Sebab kelompok pangan selama ini berpengaruh besar terhadap tingkat inflasi nasional. Sementara pemerintah menargetkan tingkat inflasi tahun ini di level 3 persen plus minus 1 persen.

“Bawang merah berkontribusi pada inflasi dan salah satu tugas Bank Indonesia adalah bagaimana menjaga inflasi agar tetap terkendali,”. Ujar Arif Rahman Hakim saat menggelar rapat koordinasi di kantor Bupati Brebes, Senin (10/04/2023).

Stakeholder ketiga tersebut yakni KemenKopUKM, BI, dan Pemkab Brebes menyarankan untuk bersama-sama membangun ekosistem demi mendorong peningkatan kesejahteraan para petani bawang merah di wilayah itu. Salah satu caranya melalui implementasi program korporatisasi petani dan factory sharing.

Selain itu, KemenKopUKM juga fokus untuk meningkatkan kesejahteraan para petani melalui program korporatisasi petani dan factory sharing.

Lebih lanjut, Kedua program ini dipercaya dapat mengoptimalkan hasil produksi bawang merah karena ekosistem bisnis dari hulu ke hilir ditata ulang oleh koperasi.

Baca Juga :   Kembangkan Hilirisasi Kratom, Menteri Teten : Dorong Ekonomi Masyarakat

“Lalu kita juga berkoordinasi untuk memanfaatkan program factory sharing, jadi mengolah bawang merah supaya pada saat panen raya agar harga tetap stabil. Kami juga punya program korporatisasi petani supaya petani bisa sejahtera apalagi di Brebes ini banyak kantong misil, jadi ini sekaligus mengangkat kesejahteraan petani agar terlepas dari jerat kemiskinan,”. Tuturnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM, Ahmad Zabadi berharap agar para petani bawang merah di Brebes dapat terkonsolidasi dalam wadah koperasi sehingga bisa maju dan berkembang bersama. Koperasi nantinya dapat berperan sebagai offtaker sehingga petani bisa mendapatkan kepastian pasar dan harga saat musim panen.

Baca Juga :   Kurangi Impor Beras, Komisi IV Dorong Tersedia Pupuk Bagi Petani

Dengan bergabung di dalam wadah koperasi, para petani juga tidak perlu khawatir harga akan jatuh terlalu dalam saat panen raya. Di sisi lain petani bisa mendapatkan pembayaran secara langsung saat menjual produk bawang merahnya melalui koperasi.

“Dalam urusan petani ke bawah nanti yang mengurus adalah koperasi sehingga kesejahteraan petani bisa diangkat dan segala permasalahan di tingkat petani bisa diselesaikan melalui koperasi,”. Tutup Ahmad Zabadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.