Panennews.com – Kegiatan mudik Lebaran bukan sekadar tradisi tahunan dan perayaan hari besar umat Islam semata, namun sekaligus mengandung aspek wisata dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir menyampaikan bahwa pemudik yang membelanjakan uangnya sepanjang perjalanan dan di daerah tujuan, maka akan membangkitkan UMKM daerah.
“Para pemudik tentu akan membeli barang sepanjang perjalanan mudik seperti di rest area atau toko untuk membawa oleh-oleh. Dengan bergeraknya UMKM daerah, otomatis ekonomi daerah juga ikut bangkit,” ujar Hafisz usai melepas rombongan mudik gratis yang menggunakan bus di Jakarta, Senin (17/04/2023).
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa adanya arus mudik dapat meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga.
Menurutnya, tak hanya sekadar memindahkan orang namun mudik juga berpotensi membawa uang dari pusat ekonomi seperti Jakarta ke daerah-daerah lain yang menjadi tujuan.
“Arus mudik sudah tentu mendorong permintaan mulai dari bisnis jasa transportasi, kuliner, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga telekomunikasi. Terlebih ada pembayaran THR penuh bagi pegawai swasta bisa memacu pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup tinggi,” kata Legislator itu.
Lebih lanjut, potensi pergerakan nasional pada Musim Lebaran 2023 adalah 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 123,8 juta orang, sedangkan potensi yang mudik sebanyak 106 juta orang.
Angka ini meningkat tajam dari jumlah pemudik di lebaran tahun 2022 yang hanya 85 juta pemudik.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan tingginya orang yang akan melakukan perjalanan mudik bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah. Mengingat setiap musim lebaran, ekonomi di daerah bisa menggeliat hingga 15 persen.