DPD RI Sebut Beras Dan Kesejahteraan Petani Meningkat

oleh -22 views
download (38)18
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Ketua Komite II DPD RI, Yorrys Raweyai mengapresiasi capaian dan kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah komando Syahrul Yasin Limpo yang secara konsisten terus menjaga produktivitas beras dengan baik.

Bahkan sejak 2019, Indonesia dikatakan sudah tidak impor beras hingga diberi penghargaan IRRI sebagai negara swasembada.

“Apalagi produktivitas kita meningkat, nilai tukar petani naik dan ekspor melesat. Saya kira ini prestasi yang luar biasa dan perlu kita apresiasi,” ujar Yorrys, Selasa, (18/04/2023).

Selain itu, Yorrys juga mengapresiasi serapan anggaran di Kementan yang kini kurang lebih sudah mencapai 95,15 persen.

Baginya, serapan tersebut merupakan prestasi yang luar biasa karena berhasil tersalurkan kepada para petani di seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Kembangkan Teknologi Smart Farming, Kementan Gandeng EPIS Korea

“Realisasi serapan anggaran yang mencapai 95,15 persen itu cukup baik. Karena itu kami juga memberi apresiasi. Semoga dengan serapan ini petani kita semakin sejahtera,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite II DPD RI, Bustami Zainuddin juga menyampaikan apresiasi yang sama terkait meningkatnya produksi dan naiknya kesejahteraan petani.

Lebih lanjut, Dia bahkan mendukung penuh program kerja 2024 kementan yang fokus terhadap produktivitas. Secara khusus Bustami ingin kementan dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo terus membela petani dan menjaga produksi.

“Sekali lagi saya apresiasi atas meningkatnya produksi nasional. Walaupun kita tau Pak Menteri ini selalu jadi incaran banyak orang. Tapi kami percaya, pertanian kita semakin maju dan kuat,” katanya.

Baca Juga :   Mentan Syahrul Yasin Limpo Beri Apresiasi Petani Cabe Lombok Timur

Meski demikian, dia berharap pemerintah mendistribusikan lebih banyak teknologi terapan yang bisa menunjang berbagai langkah kemajuan pada sektor pertanian nasional. Salah satunya mesin pembuat pupuk organik yang bisa menjadi solusi atas langkanya pupuk kimia akibat perang Rusia Ukraina.

“Untuk teknologi terapan saya kira harus lebih banyak disalurkan lagi, Pak. Misalnya alat pembuatan pupuk yang bisa menunjang produktivitas. Yang kedua saya juga berharap petani ini mendapat pelatihan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.