Pemkab Belu Kembangkan Kawasan Hortikultura Yang Berorentasi Ekonomis dan Ekspor

oleh -2 views
sawah
Ilustrasi Tanaman Padi di Sawah - Foto : Pixabay

Panennews.com –  Pemerintah Kabupaten Belu Provinsi NTT mendorong pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor sebagai program prioritas.

Peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi daerah semakin penting dan strategis.

“Pekan lalu kami telah melakukan penanaman secara Simbolis Tanaman Hortikultura di Lahan Kelompok Tani “Benoka” Kelurahan Rinbesi, Kecamatan Atambua Selatan. Ini merupakan salah satu program peroritas Pemkab Belu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor ,” kata Wakil Bupati Belu Dr Alo Haleserens (21/3/2023).

Kedepan lanjut Alo, Program perioritas Pemkab Belu ini akan terus dikembangkan pada semua Kecamatan yang ada. Hasil produksi ini selaln dipasarkan dalam negeri kedepan akan diupayakan ekspor antaranya ke negara tetangga Timor Leste.

“Kedepan, dalam bulan April 2023 ini program ini akan terus dikembanglkan untuk 5000 kelompok tani yang tersebar pada semua Kecamatan yang ada. Sebagian sudah siap lahan dan penanaman awal. Tinggal kami kesana untuk launching. Hasilnya nanti selain dipasarkan dalam negeri juga akan diekspor antaranya ke negara tetangga, Timor Leste,” jelas Alo.

Baca Juga :   NTB Rencanakan Kerjasama Ekspor Kambing ke Arab Saudi

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Belu Geradus Mbulu mengatakan instansinya selalu mendukung dan mendorong masyarakat yang ingin mengembangkan komoditi pertanian.

“Khusus untuk program ini petugas kami dilapangan yakni PPL bekerja sama dengan pendamping yakni pihak Syngenta untuk meningkatkan hasil produksi pertanian hortikultura. Karena itu para kelompok tani yang ada kami minta melakukan perluasan lahan untuk program ini,” kata Geradus Mbulu.

Untuk mensukseskan program ini lanjut Geradus instansinya menyiapkan Brigade seperti Pompa Air dan Traktor.

“Kami mempunyai brigade seperti pompa air dan traktor. Kalau ada kelompok yang butuh, kami akan intervensi dengan pengelolaan lahan secara gratis,” jelas Geradus.

Baca Juga :   Bapanas Sebut Inflasi Beras Di Indonesia Cukup Terkendali

Sementara Pendamping Pertanian Syngenta, Absamson Kase menyebutkan hasil produksi pertanian komoditi hortikultura di Kabupaten Belu jika dikelolah dengan baik dan maksimal akan menghasilkan kurang lebih 37 miliar rupiah.

“Rahasianya kenapa sampai dapat hasil seperti itu. Tentunya kami sebagai pendamping yang selalu ada dengan petani akan terus memberikan motivasi dan teknis mulai dari persiapan lahan, teknis budidaya sampai dengan pemasaran,” kata Absamson Kase.

Pasaran hasil produksi hotikultura Kabupaten Belu lanjut Absamson, selama ini tidak hanya pasarkan di pulau Timor, tetapi juga ke pulau Alor, Ambon, Papua dan Makasar.

“Untuk kelompok tani sendiri di Kabupaten Belu mencapai 500 kelompok Pertanian Holtikultura yang tersebar di beberapa kecamatan,” tukas Absamson Kase.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.