Panennews.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan kolaborasi dan kerja sama antara Smesco Indonesia dengan Skyeats dalam Skyeats Dapur Bersama mempermudah bisnis UMKM kuliner.
Adapun hal ini dari sisi pengenalan teknologi produksi pangan, serta peningkatkan layanan mutu standar keamanan pangan.
“Dengan adanya Skyeats Dapur Bersama, urusan bisnis menjadi lebih mudah dan lebih menguntungkan,”. Ungkap MenkopUKM, Teten Masduki, pada acara Launching Day Skyeats Smesco dan Teras Smesco, di Jakarta, Rabu (22/03/2023).
Dengan adanya Skyeats Smesco, kata Menteri Teten, para wirausaha kuliner tidak perlu lagi memikirkan investasi untuk membangun pabrik, mengurus perizinan di Badan POM, mengurus sertifikat halal, dan sebagainya.
“Karena, produk yang dihasilkan di sini sudah berstandar mutu pabrik,” kata MenkopUKM.
Melalui Skyeats Dapur Bersama, kata Menteri Teten, UMKM makanan dan minuman bisa mengembangkan dan meningkatkan mutu produknya dengan bantuan standardisasi oleh Badan POM.
“Standardisasi ini akan mempermudah para pelaku UMKM makanan dan minuman untuk memiliki produk dengan izin edar resmi, tanpa mengeluarkan modal besar namun tetap menghadirkan produk pangan berkualitas ke masyarakat,” kata Menteri Teten.
Selain itu, Menteri Teten juga meyakini hal itu akan mampu menciptakan efisiensi secara skala ekonomi, terutama bagi wirausaha pemula yang menekuni bisnis makanan dan minuman.
Menteri Teten menjelaskan, Skyeats Smesco merupakan fasilitas pusat produksi kolektif dan terintegrasi dengan ekosistem Smesco Indonesia bagi UMKM Kuliner. Memiliki keunggulan teknologi retort dengan modifikasi rekayasa teknologi memperpanjang usia produk konsumsi.
“Tujuan yang tak kalah penting lainnya, yakni meningkatkan standar mutu keamanan pangan,” kata MenkopUKM.
Sementara itu, Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata mengatakan, bahwa peluncuran Skyeats Smesco merupakan langkah strategis Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Smesco Indonesia untuk mendorong UMKM bertumbuh signifikan dalam ceruk pasar consumer goods.
“Sektor ini merupakan kelompok UMKM terbesar dengan bantuan teknologi rekayasa industri pangan terkini, sehingga mampu memiliki peluang dan kekuatan kompetitif,” kata Leonard.
Sementara itu, Leonard menambahkan, fluktuasi harga komoditas khususnya pada momentum tertentu seperti menjelang puasa dan Idul Fitri, diantaranya cabai, daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, sayur mayur, dan minyak goreng, dapat diantisipasi sebelumnya bila UMKM dalam produksi produknya menggunakan layanan Skyeats Smesco.
“Para pelaku UMKM dapat membeli komponen utama produksi tersebut di harga terendah, lalu segera memproduksi massal produk kuliner mereka,” kata Leonard.
Lebih lanjut, apabila terjadi fluktuasi harga sembako, kata Leonard, para UMKM tetap mampu menjual produknya diharga yang kompetitif, sehingga harga jual produk UMKM stabil dan lebih terjangkau konsumen.