Lindungi Komoditas Pertanian, Karantina Tarakan Pantau OPTK

oleh -83 views
60OPTKtarakan
Foto : Dok. Barantan

Panennews.com – Dalam rangka pengawasan terhadap sebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) di wilayah Kalimantan Utara.

Karantina Pertanian Tarakan selenggarakan giat pemantauan daerah sebar OPTK untuk menjaga komoditas pertanian.

“Periode pemantauan OPTK kali ini Karantina Tarakan ditargetkan untuk memantau  daerah sebar 15 OPTK yang akan menjadi fokus utama pemantauan. Dengan wilayah pemantauan meliputi, Tarakan, Tg Selor, Malinau, Nunukan, Sebatik, Berau, dan KTT,”. Ujar Alfian, Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Rabu (22/03/2023).

Lebih lanjut, Alfian menyebutkan, 15 OPTK yang menjadi fokus target pemantauan pejabat Karantina Tarakan, yaitu  Tuta absoluta pada tomat, Frankliniella occodentalis pada cabai, Bactrocera occipitalis pada buah – buahan, Phenacoccus manihoti pada singkong, Meloidogyne graminimcola pada padi, Peronosclerospora philippinensis pada daun jagung, Dickeya spp pada jagung, dan Asystasia gangetica pada semua tanaman.

Baca Juga :   Bingung Budidaya Sorgum, Ini Dia Cara Mudah Pembudidayaannya

Adapun pemilihan target pemantauan tersebut, menurut Alfian dikarenakan tomat, cabai, singkong, padi, jagung, papaya, kelapa sawit kelapa merupakan komoditas pertanian unggulan di wilayah Kalimantan Utara yang harus dijaga jangan sampai ada OPTK yang dapat membahayakan budidaya tanaman tersebut di Kalimantan Utara.

Selain itu, Alfian juga menerangkan bahwa kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK dilakukan secara regular setiap tahun. Karena Organisme pengganggu tumbuhan karantina yang tersebar tanpa kendali mempunyai dampak buruk bagi ekosistem pertanian.

Secara umum serangan OPTK akan mengakibatkan penurunan jumlah kualitas dan kuantitas komoditas pertanian. Tak hanya itu, OPTK juga mampu berkembang biak dan menyebar ke tanaman lain.

Baca Juga :   Habibi Garden, Sebuah Startup Irigasi Pertanian Modern Buatan Anak Negeri

“Alhamdulillah, pemantauan daerah sebar OPTK di Kalimantan Utara telah  terselenggara dengan baik  berkat koodinasi antara Karantina Pertanian Tarakan dengan dinas terkait, kegiatan ini telah dilaksanakan sejak 1 Maret kemarin dan insya Allah akan dirampungkan pada 22 Maret 2023,”. Tutur Alfian.

Sementara itu, Bambang berpesan bahwa yang dijaga oleh Pejabat Karantina Pertanian di seluruh Indonesia ini adalah sumber daya alam hayati bangsa Indonesia, jangan sampai ada OPTK yang menyebar dan membahayakan potensi pertanian dan ketahanan pangan bangsa Indonesia.

“Proses pemantauan tidak hanya dilakukan dilapangan, untuk memastikan OPTK yang didapat harus ditindaklanjuti melalui uji laboratorium terlebih dahulu”. Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.