Atasi Ancaman Kelaparan 2050, UGM Kembangkan Tanaman Pangan dari Riset Genetik Baru

oleh -57 views
Ilustrasi Padi
Foto : Unsplash

Panennews.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah melakukan serangkaian program pemuliaan tanaman pangan untuk mendapatkan material genetik baru.

Langkah ini menjadi terobosan dalam meningkatkan produksi pangan di tengah keterbatasnya lahan dan melemahnya daya dukung lingkungan. Apalagi ada ancaman bencana kelaparan pada 2050.

Hal itu mengemuka dalam Webinar dengan tema “Sumber Daya Genetik untuk Produksi Pangan Berkelanjutan: Studi Kasus Pengembangan Padi Seri Gamagora” gelaran Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM Kamis (16/3/2023).

Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM Taryono mengatakan, peningkatan produksi pangan dapat dilakukan melalui dua skenario. Pertama melalui perluasan areal tanam atau ekstensifikasi.

Yang kedua lewat optimalisasi operasional produksi atau intensifikasi.

Namun demikian, skenario ekstensifikasi pada beberapa tahun ke depan terkendala akibat lahan per petani yang terus menyempit.

Ia menyebutkan pada 1960, rerata penguasaan lahan per petani yaitu 5 ribu meter persegi. Namun pada 2020 penguasaan lahan per petani menurun signifikan jadi 2 ribu meter persegi.

Baca Juga :   Kembangkan Sistem Pendongkrak Panen Ikan, Anak Petani Sragen Diganjar Penghargaan Dunia

Untuk itu, Taryono menilai perlunya mengembangkan material genetik baru untuk jenis tanaman pangan demi meningkatkan produksi pangan melalui skenario intensifikasi.

“Program pengembangan material genetik baru merupakan terobosan utama untuk memecah kebuntuan dalam skenario peningkatan produksi pangan,” kata dosen pemulia tanaman Fakultas Pertanian UGM ini.

Menurutnya, bangsa Indonesia memerlukan upaya percepatan dalam memanfaatkan sumber daya genetik Indonesia untuk mewujudkan material genetik baru.

Dari riset genetik baru ini, tanaman pangan akan lebih produktif dengan mutu hasil tinggi, tahan berbagai tekanan lingkungan, termasuk hama, penyakit dan gulma.

PIAT UGM bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM kini tengah melakukan serangkaian program pemuliaan untuk mendapatkan material genetik baru beberapa tanaman pangan, seperti padi, bawang merah, tomat, cabai rawit, jagung, terong, mentimun, kedelai, kacang panjang, kacang hijau, kacang koro, dan melon.

Baca Juga :   Stabilisasi Harga Pangan, Pemprov NTB Gelar Pangan Murah

“Salah satu material genetik baru tanaman padi yang sudah mendapatkan izin pelepasan varietas dari Kementerian Pertanian RI yaitu varietas padi Gamagora 7,” paparnya.

Menurutnya, varietas padi ini dirancang untuk memiliki sifat produktivitas tinggi dengan potensi hasil gabah kering giling mencapai 9,8 ton per hektar per musim. Citarasanya pun menyamai beras pulen dan tahan dinamika cuaca ekstrem.

Adapun peneliti pemuliaan tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Bandung, Agung Karuniawan menuturkan program pemuliaan tanaman melalui pemanfaatan kelimpahan sumber daya genetik merupakan terobosan utama untuk mewujudkan produktivitas pangan yang tinggi dan berkelanjutan.

“Saya kira tren dalam program pemuliaan ke depan juga harus memasukkan aspek kekayaan metabolit di dalam produk untuk mendukung produksi pangan fungsional,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.