Panennews.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama mitra kembali menanam mangrove sebanyak 30.000 bibit di lahan 10 hektar di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara pada Minggu (05/02/2023).
Aksi tanam mangrove tersebut mengangkat tema yakni “Dari Hati Untuk Bumi,” bertepatan dengan peringatan Hari Lahan Basah Sedunia. Tidak hanya menanam mangrove, KLHK bersama mitra menyemai bibit kerang sebanyak 20.000 bibit yang kondisinya sehat dan segar.
Area penanaman mangrove tidak hanya sebatas di desa Aek Garut, namun juga mencakup daerah-daerah di Tapanuli Tengah, seperti Kelurahan Kalangan, Kelurahan Kalangan Indah, dan Desa Aek Sitio-tio di Kecamatan Pandan.
Acara tanam mangrove ini juga tidak lepas dalam menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari yang sudah membudidayakan bibit mangrove selama tiga tahun.
Bibit yang disiapkan yaitu bibit lokal jenis rhizophora berusia 4-6 bulan di persemaian dengan tinggi bibit 50-80 centimeter. Jarak tanam bibit 1×3 meter, tetapi tergantung batas air laut surut. Penanaman direncanakan selama 2-3 bulan, sedangkan durasi pemeliharaan 2 tahun dan dapat diperpanjang.
Penanaman mangrove ini sejalan dengan Nationally Determined Contribution yang memuat komitmen negara untuk menetapkan target pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia. Salah satunya dengan cara merehabilitasi dan konservasi ekosistem mangrove. Pembentukan ekosistem mangrove sendiri sebagai salah satu penopang ekosistem wilayah pesisir dan penting bagi keanekaragaman hayati.
Adapun Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut KLHK, Dasrul Chaniago, mengatakan pembentukan ekosistem mangrove menjadi penting dilakukan mengingat Indonesia yang merupakan negara kedua dengan garis pantai terpanjang di dunia rentan terhadap perubahan iklim.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021, luas eksisting mangrove di Indonesia mencapai lebih kurang 3,3 juta hektar.
“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas aksi tanam mangrove ini, semoga bukan menjadi yang terakhir. Kami harapkan terus ada dukungan dan juga inovasi lainnya tentang perlindungan pesisir laut,” tutur Dasrul.
Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK, Indra Exploitasia, mengatakan aksi tanam 30.000 bibit mangrove dan penyemaian 20.000 bibit kerang merupakan kontribusi yang baik dari mitra terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, utamanya di kawasan pesisir.
“Menanam kebaikan dengan melakukan penanaman bibit mangrove akan menjadi kontribusi menuju Visi 2050 Living in Hamony with Nature dan ke depannya kita dapat duduk berdampingan dengan alam,”. Tutupnya