Panennews.com – Provinsi NTB merupakan daerah dengan penghasil kopi yang cukup potensial khususnya jenis robusta. Apalagi NTB dengan pesatnya pengembangan pariwisata sangat mendukung untuk pengembangan kopi NTB untuk lebih eksis menuju pasar global.
“Kopi NTB merupakan salah satu produk kuliner dengan citarasa yang khas yang bisa disajikan untuk para wisatawan. Meski demikian, pengolahan kopi harus dilakukan secara lebih modern mengikuti tuntutan pasar yang menggelobal saat ini. Salah satu solusi untuk itu yakni dengan membentuk koperasi kopi yang mengakomodir seluruh kepentingan petani dan produsen kopi dalam kerangka meningkatkan mutu dan kualitas produk dan manajment pemasarannya,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Lombok Barat, belum lama ini.
Teten menyatakan, dengan wadah koperasi ini, petani ataupun produsen kopi bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oleh pekerja-pekerja perkopian secara professional. Dengan cara ini branding kopi NTB akan bisa terangkat bahkan bisa kompetitif dengan produsen-produsen kopi yang sudah dikenal baik dalam negeri, bahkan luar negeri.
Dalam hal penguatan pelaku-pelaku UMKM kopi ini, Teten menekankan agar terkonsolidasi dalam wadah koperasi agar bisa efisien, kompetitif, memperhatikan standarisasi, hygenis dan memiliki bisnis plan yang tepat dan terarah.
“Kita mengajak petani untuk berkoperasi agar bisa terhubung juga dengan pembiayaan, market sehingga kesejahteraan petani meningkat,” kata Teten.
Menteri juga mengungkapkan apresiasinya atas raihan prestasi nasional yang disandang NTB. Ketika itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar kompetisi IoT (Internet of Things) Creation bertajuk Solution Hunt for Economic Recovery, Solusi IoT Smart Coffee Roastery karya TTG Team dari Lombok Barat (Lobar) berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi IoT Creation.
“Dalam hal ini saya mendorong agar para produsen mesin-mesin pengolahan copy di NTB ini untuk terus berinovasi dan berkreativitas agar pengemasan kopi daerah menjadi lebih baik dan menarik pasar mulai dari proses produksinya hinga ke pemasarannya,” kata Teten.
Menyambut berbagai perhelatan internasional di NTB Menteri menekankan agar para pelaku UMKN di NTB ini sejak awal harus mempersiapkan diri dengan hasil-hasil produk-produk local yang diminati penonton MotoGP.
“Misalnya dari sisi olahan kuliner khas seperti kopi tadi. Perhelatan MotoGP ataupun WSBK harus dimanfaatkan untuk promosi produk UMKM dari NTB ini seperti kaos, tas ataupun cendramata lainnya yang brandingnya MotoGP,” kata Menteri.
Menteri mendorong hal ini mengingat, NTB secara rutin akan menjadi tuan rumah event-event internasional di tahun-tahun yang akan datang. “Ini kesempatan baik untuk promosi produk UKM NTB, apalagi di NTB ini ada banyak event internasional setahun. Dan kesempatann yang sangat baik untuk promosi produk UMKM NTB ke dunia,” kata Teten.